SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Headline

KML Pemantik Literasi Kaum Millenial di Bangkalan

×

KML Pemantik Literasi Kaum Millenial di Bangkalan

Sebarkan artikel ini
Foto : doc Madurapost

BANGKALAN, Madurapost.co.id – Komunitas Masyarakat Lumpur (KML) membuka minat literasi di Kabupaten Bangkalan. Jumat, (19/7/19).

Dunia menulis yang semkin terlupakan dengan semaraknya gadged dikalangan pemudi,  sehingga dunia menulis (sastra) dan membaca menjadi bagian membosankan, sedangkan game menjadi tempat pelarian utama.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sedangkan menurut Diana Putri Arifiani mahasiswi  Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Bangkalan jurusan Bahasa dan Sastra Indanonesia mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi karena ada perkumpulan (KML) yang mau memberi wadah untuk ruang menulis.

Baca Juga :  Penerapan PSBB di Surabaya, Sidoarjo, Gresik Akan Berlangsung Selama 14 Hari

“sebagai kaum millenial, saya merasa miris terhadap kalangan muda. Karena jika terlalu tergantung terhadap HP, terus melupakan kegiatan yang bisa mengekspresiakan diri melalui tulisan”. Paparnya saat ditemui Festival Puisi Bangkalan (FPB).

M. Helmy Prasetya selaku pembina KML menerangkan bahwasannya dengan adanya literasi dan berangkat dari kegiatan kawan-kawan sastrawan mampu memberikan pengaruh walaupun sedikit terhadap literasi di Bangkalan.

“Kita berupaya terus membangun kreatifitas yang ada, menjadi suatu penampung karya teman-teman”. Ujarnya.

Baca Juga :  Demi Keamanan, RSUD Waru Gelar Pembuatan Jalur Evakuasi, Simulasi Kebakaran Dengan Hidran

Dalam menyikapi keadaan menulis yang sulit digandrungi oleh kaum millenial di Bangkalan, Husniyatul Fitriyah dosen Bahasa dan Sastra Indanonesia STKIP PGRI Bangkalan selaku akademisi juga ikut mengomentari dengan adanya FPB bisa membantu pelajar dan mahasiswa untuk semakin minat dalam menulis.

“yang paling utama berperan dalam minat menulis adalah orang tua, guru atau dosen” tegasnya.

Hal serupa disampaikan oleh Tia Setiadi penyair nasional dan selaku kurator di basa basi menjelaskan
“Melibatkan pelajar dan guru adalah pemantik untuk hidupnya literasi”
Pungkasnya.

Baca Juga :  Bikin Bangga! Siswa SDT2Q Insan Permata Mulia Raih Juara 1 MHQ Trophy Bupati 2022

Mashuri bidang peneliti sastra Balai Bahasa Jawa Timur terkait minat baca dan menulis di Bangkalan sangat minim. Selama ini kita melihat ada perimbangan di Madura yang tidak berimbang (Bangkalan, Sumenep). Namun dengan adanya kegiatan seperti ini hal itu menjadi seimbang.

“Sumenep lebih inten di wilayah pesantren, kalau Bangkalan lebih inten di sekolah dan kampus. Ibaratnya Sumenep mata kanan dan Bangkalan mata kiri “ (mp/sur/rul).

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.