Scroll untuk baca artikel
Headline

Kasus Modus Pinjam KUR Kembali Mencuat, Oknum Pegawai BRI Sumenep Tipu Warga Hingga Kades

Avatar
20
×

Kasus Modus Pinjam KUR Kembali Mencuat, Oknum Pegawai BRI Sumenep Tipu Warga Hingga Kades

Sebarkan artikel ini
MOBILISASI. Potret arus mobilisasi di depan Kantor BRI Cabang Sumenep, yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Nomor 135-A. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Sekitar tahun 2018 lalu, warga Desa Kerta Timur, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dihebohkan dengan penipuan yang dilakukan oleh oknum pegawai PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk. Senin, 23 Oktober 2023.

Penipuan ini terjadi dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Di mana, warga Desa Kerta Timur merasa ditipu oleh oknum pegawai BRI tersebut.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Diketahui, KUR sendiri adalah skema kredit atau pembiayaan modal kerja dan atau investasi yang khusus diperuntukkan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) di bidang usaha produktif dan layak (feasible).

Informasi yang di dapat media ini, Oknum BRI Cabang Sumenep tersebut berinisial A. Hal itu diungkap oleh Kepala Desa (Kades) Kerta Timur, Untung Wahyudiyono.

Secara gamblang, Kades Untung sapaan akrabnya, menceritakan kronologi singkat dari awal penipuan program KUR BRI itu terjadi.

Kronologi penipuan yang mengatasnamakan bantuan dana KUR ini dijelaskan Untung sangat meresahkan masyarakatnya kala itu.

Pihaknya menyebut, apabila A adalah warga asli Desa Nyapar, Kecamatan Dasuk. Desa ini masih se-perbatasan dengan Desa Kerta Timur.

“Awalnya begini, masyarakat awal pinjam KUR masih biasa (nyetornya masih normal, red). Misalnya, tiap bulannya Rp500 ribu, itu tetap dengan nominal segitu. Cuman, untuk pembayarannya itu dijemput oleh petugas BRI bukan datang ke bank,” kata Kades Untung saat dikonfirmasi media melalui sambungan teleponnya, Senin (23/10) pagi.

Baca Juga :  Mengenal Lebih Dekat Buju’ Santre di Tanjung Bumi Bangkalan

Untung mencontohkan, warganya yang meminjam bantuan dana KUR di BRI dengan jumlah Rp25 juta malah harus membayar dua kali lipat, saat itu.

Alhasil, setelah berjalan beberapa bulan hingga satu tahun, angsuran pinjaman KUR BRI tersebut malah lebih dari Rp500 ribu.

“Malah jadi dua kali lipat. Setelah saya datang ke bank, ternyata pinjaman KUR yang dipinjam masyarakat sebesar Rp25 juta itu sudah lunas,” kata Kades Untung menerangkan.

Usut punya usut, tanpa sepengetahuan nasabah, oknum pegawai BRI ini nyatanya kembali mencairkan pinjaman kembali tanpa sepengetahuan nasabah itu sendiri.

“Pinjaman ini sifatnya bukan KUR. Cairnya itu Rp50 juta, dan dicairkan ke oknum pegawai BRI itu sendiri,” paparnya.

Dari sinilah kemudian Kades Untung kembali mendatangi Kantor BRI Cabang Sumenep untuk meminta pertanggung jawaban.

Dia mengatakan, bahwa manajemen BRI Cabang Sumenep sudah memberikan solusi, agar para nasabah cukup membayar pinjaman dana KUR yang cair sebesar Rp25 juta tersebut.

Pihaknya tidak menampik, bahwa sebenarnya manajemen BRI Cabang Sumenep sudah tahu atas kasus penipuan yang dilakukan pegawainya itu.

“Setelah itu, saya bersama warga di sini mendatangi bank tersebut, pihak bank mengatakan untuk pinjaman KUR Rp25 juta itu dilunasi saja. Sisanya, biar pihak bank yang mengatasi, itu solusinya dari pihak BRI,” jelas Kades Untung.

Baca Juga :  Keluarga Pelaku Jual Beli Jabatan di Sumenep Minta Keringanan Hukuman, Polisi Belum Serahkan Tersangka ke Kejari

Sebab itu, kata Kades Untung, kasus penipuan dana KUR ini sudah dianggap selesai.

Dia mengatakan, warganya yang pernah ditipu oleh oknum pegawai BRI Cabang Sumenep tahun 2018 lalu itu sudah mendapatkan solusi.

Hanya saja, pihaknya menyebutkan, bawah oknum pegawai BRI Cabang Sumenep ini malah kembali berulah di desa lain yang masih satu kecamatan, yakni Desa Nyapar.

“Untuk korban yang lain, tetangga saya di Desa Nyapar ada yang belum selesai,” ungkapnya.

Dengan terang-terangan, Kades Untung mengatakan, A sudah menipu 3 orang warga di desa yang ia pimpin.

Menurutnya, persolan tersebut meskipun sudah lama, diharapkan tidak terjadi di desa lain.

“Setahu saya, usai kejadian penipuan ini, A ini ditarik ke cabang dan informasinya sudah resign, itu yang saya tahu. Informasi terakhir, A ini sudah ada di Kabupaten Pamekasan,” akuinya.

Sekedar informasi, berdasarkan data Kementerian Perekonomian, realisasi penyaluran KUR sampai 30 September 2023 telah mencapai Rp177,54 triliun dari target penyaluran KUR 2023 yang telah disesuaikan sebesar Rp297 triliun.

Itu berarti, di sisa tiga bulan terakhir tahun ini, penyaluran KUR masih sekitar 60% dari target.

Meski demikian, Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto belum lama ini mengatakan sudah ada tren peningkatan penyaluran baik dari sisi kuantitas maupun dari sisi kualitas.

Baca Juga :  Stok Pupuk Bersubsi di Sumenep Aman Sepanjang 2025, Bupati Fauzi Sebut Begini

Itu sejalan dengan terbitnya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 317 Tahun 2023 yang memberikan kepastian hukum dalam pembayaran subsidi bunga atau subsidi marjin KUR.

Hal itu pula yang berpengaruh terhadap rata-rata kinerja penyaluran KUR yang menunjukkan tren peningkatan penyaluran harian jika dibandingkan dengan Semester I/2023.

“Kebijakan KUR tahun ini juga mendorong perluasan akses pembiayaan kepada pelaku UMKM yang belum pernah menerima KUR,” kata Airlangga mengungkapkan.

Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, salah satu strategi utama BRI dalam meningkatkan penyaluran KUR di tahun ini, BRI masuk ke segmen yang lebih kecil (ultra mikro) dengan mengandalkan holding ultra mikro bersama Pegadaian dan PMN.

Menurutnya, sinergi tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal bagi BRI untuk menciptakan sumber-sumber baru pendapatan sebagai penggerak baru bagi pertumbuhan bisnis Perseroan.

Hingga akhir Agustus 2023, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp91,65 triliun kepada lebih dari 2 juta debitur, dengan NPL terjaga di level 2,42%.

“Sektor yang mendominasi penyaluran KUR BRI yakni sektor produksi dengan proporsi mencapai 56,19%,” pungkas Supari.

Untuk diketahui, hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak BRI Cabang Sumenep.

Sebab, saat dilakukan upaya konfirmasi melalui sambungan telepon hingga mendatangi kantor cabang setempat, pewarta hanya dibuat menunggu.***