Kartu Prakerja Dihentikan, DPR: Dari Awal ini kan Pemborosan Anggaran

- Jurnalis

Sabtu, 4 Juli 2020 - 18:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Madurapost.id – Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari memutuskan untuk menghentikan program paket pelatihan Kartu Prakerja. Keputusan itu tertuang dalam surat Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja nomor S-148/Dir-Eks/06/2020/, Dilansir dari CMBC Indonesia.

Surat per tanggal 30 Juni 2020 itu ditujukan kepada mitra proyek kartu Prakerja yaitu SekolahMu, Sisnaker, Skill Academi by Ruangguru, Bukalapak, MauBelajarApa, Pijar Mahir, Pintaria, dan Tokopedia. Sebelumnya kartu Prakerja juga menuia sorotan dari KPK hingga ditemukan beberapa potensi yang bisa menyebabkan kerugian negara.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menilai, penghentian paket pelatihan Prakerja ini sebagai bentuk lemahnya pemerintah dalam mengelola komunikasi publik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  100 Hari Kerja Presiden Prabowo, Ada Dampak Positif pada Industri Garam Nasional

“Setelah lama dikritik dan dianggap mengada-ada oleh banyak pihak, baru sekarang dihentikan. Ini bukti lemahnya komunikasi publik pemerintah dengan banyak pihak,” ujar Netty kepada wartawan, Jumat (3/7).

Berdasarkan evaluasi, ada beberapa hal yang menjadi catatan dari Manajemen Pelaksana (MP) di antaranya adalah mengenai tidak ada mekanisme yang dapat memastikan setiap peserta pelatihan menyelesaikan seluruh pelatihan.

“Setelah uang negara terpakai untuk hal yang kurang terukur output, out come dan benefitnya, program baru dihentikan. Dari awal ini kan pemborosan anggaran di tengah situasi krisis. Jadi, harus ada pertanggungjawabannya, karena bisa jadi ada pelanggaran hukum dan berpotensi merugikan negara,” katanya.

Baca Juga :  Jualan Reaktivasi Rel Kereta Api Madura Berhasil, Kini Bupati Fauzi Masuk Bursa Cagub Jatim 2024

Kritik Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Netty akan lemahnya pengelolaan komunikasi publik pemerintah, juga ditujukan saat  Presiden Joko Widodo (Jokowi) gusar ketika mengevaluasi kementerian dan lembaga yang dianggap tidak memiliki sense of crisis.

Menurut Netty, lemahnya kemampuan memahami aspirasi rakyat serta lambatnya merespon masukan dari banyak pihak, membuat pemerintah melahirkan beberapa kebijakan yang tidak  peka terhadap kondisi rakyat.

“Kenaikan iuran BPJS yang dipaksakan di tengah situasi masyarakat yang sedang kesulitan ekonomi, pengguliran new normal tanpa ukuran dan panduan yang jelas, wacana pengenaan pajak pada transaksi online, dan heboh tentang kenaikan tarif listrik, adalah beberapa contoh buruknya pengelolaan komunikasi publik. Seharusnya pemerintah menenangkan masyarakat dengan kebijakan pro rakyat,” papar Netty

Baca Juga :  Wabup Sumenep, Achmad Fauzi Dinobatkan Sebagai Bapak Asuh Anak Yatim

Lebih lanjut Netty Aher meminta  pemerintah memperbaiki pola komunikasi ini. Termasuk berharap ada transparansi soal penghentian program pelatihan Prakerja, penghentian kenaikan iuran BPJS, dan memberikan penjelasan soal heboh naiknya tarif listrik serta pungutan pajak pada transaksi online tersebut demi kebaikan rakyat.(Mp/man/rul)

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Diduga Lecehkan Kiai Lirboyo, H. Slamet Ariyadi Desak KPI Ambil Langkah Tegas terhadap Trans7
HUT ke-80, Slamet Ariyadi Harap TNI Semakin Dekat dengan Rakyat dan Kokoh Jaga NKRI
Hari Batik Nasional, Slamet Ariyadi Minta Pemerintah Lindungi Pengrajin Batik
BPRS Bhakti Sumekar Raih Penghargaan Nasional di Ajang KEJAR Awards 2025
Khofifah Tinjau RSUDMA Sumenep, Pastikan Penanganan Kasus Campak Anak Berjalan Maksimal
Gubernur Khofifah Tinjau Langsung Penanganan KLB Campak di Sumenep
Erafzon Saptiyulda: Menjaga Marwah Jurnalisme dari Balik Meja Redaktur
UKW LKBN Antara di Surabaya Rampung, 29 Jurnalis Dinyatakan Kompeten

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 15:54 WIB

Diduga Lecehkan Kiai Lirboyo, H. Slamet Ariyadi Desak KPI Ambil Langkah Tegas terhadap Trans7

Jumat, 3 Oktober 2025 - 07:47 WIB

HUT ke-80, Slamet Ariyadi Harap TNI Semakin Dekat dengan Rakyat dan Kokoh Jaga NKRI

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:45 WIB

Hari Batik Nasional, Slamet Ariyadi Minta Pemerintah Lindungi Pengrajin Batik

Rabu, 27 Agustus 2025 - 09:29 WIB

BPRS Bhakti Sumekar Raih Penghargaan Nasional di Ajang KEJAR Awards 2025

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 12:14 WIB

Khofifah Tinjau RSUDMA Sumenep, Pastikan Penanganan Kasus Campak Anak Berjalan Maksimal

Berita Terbaru