SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
DaerahHeadlinePeristiwa

Jembatan Gantung Aladin di Sumenep Dijadikan Tempat Mesum Kaum Remaja

Avatar
×

Jembatan Gantung Aladin di Sumenep Dijadikan Tempat Mesum Kaum Remaja

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, MaduraPost – Jembatan Gantung Aladin, yang terletak di Dusun Talesek, Desa Gapura Barat, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Diduga dijadikan sebagai tempat mesum kalangan remaja.

Diketahui, jembatan dengan panjang sekitar 50 meter dari Asta Kyai Sudagar alias Syekh Muhammad ini tentunya sangat disyukuri warga sekitar. Meski begitu, baru-baru ini tersiar kabar bahwa para kaum pemuda-pemudi sempat diketahui warga melakukan perbuatan mesum di musholla asta.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Jembatan Gantung Aladin sendiri merupakan salah satu program Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) yang dilangsungkan salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) rampung pada bulan April 2020 lalu.

Namun, tidak begitu lama kemudian menjadi pusat perhatian, terutama muda-mudi yang menghabiskan waktu di jembatan tersebut, sepanjang bulan ramadhan 1441 kemarin.

Baca Juga :  Sepeda Motor Raib Digondol Maling Saat Parkir di Pasar Srimangun Sampang

Ironisnya, menurut cerita para pemuda sekitar, yang mengurus Asta putra Syekh Mahfudz Asta Gurang Garing Lombang menyebutkan, bahwa sebagian muda-mudi yang bermain di Jembatan Gantung Aladin ada yang berani berbuat nakal.

Sejumlah muda-mudi ditemukan berdua-duaan di mushollah Asta Kyai Sudagar oleh sebagian warga, perbuatan tersebut justru mendapat kecaman warga, pasalnya mushollah yang seharusnya digunakan sebagai tempat tawasul, berdzikir maupun shalat bagi para peziarah, justru dijadikan tempat bermaksiat.

“Selama bulan puasa kemarin ramai. Dari pagi sampai sore banyak muda-mudi main di jembatan itu,” kata Fawaid, salah satu pentolan pemuda yang mengurus Asta K. Sudagar, Ahad (31/5).

Baca Juga :  Baru Sehari Menjabat, Pj Bupati Sampang Kunjungi Bumi Pantura Bawa Misi ‘Nyambung Beleh Laok Dejeh Nyopre Bejreh’

Awalnya, warga sekitar tidak merasa terganggu. Namun, setelah beberapa kali sempat melihat sejumlah muda-mudi menggunakan mushollah untuk berduaan, warga mulai resah.

“Mereka masuk ke mushollah. Posisi mushollah kan di sebelah timur jalan. Jadi, kalau berduaan atau pacaran di sana gak kelihatan,” kata Fawaid.

Melihat hal yang mengundang fitnah tersebut, tentu saja warga sekitar, termasuk para pemuda sudah memberikan teguran. Namun, hingga saat ini masih ada yang ditemukan berduaan di mushollah Asta Kyai Sudagar.

“Tadi pagi masih kita temukan. Kita kasih peringatkan mereka. Karena tidak pantas muda-mudi berduaan di mushallah Asta meskipun tidak sampai berbuat yang aneh-aneh’,” tuturnya.

Atas alasan tersebut, pihaknya bersama para pemuda setempat tergerak mencari solusi supaya mushollah di Asta Kyai Sudagar untuk tidak lagi digunakan sebagai tempat mesum. Kemudian didukung para sepuh Kampung Coba’, hingga mereka membuat baner berisi imbauan dan peringatan.

Baca Juga :  Disdik Sumenep Maksimalkan Anggaran Program Wajib Diniyah Tahun Ini

“Akhirnya kita buat baner peringatan. Kita susun kalimat yang tegas, mungkin malah agak sedikit kasar, biar tidak ada lagi yang berani berduaan di mushallah,” paparnya.

Saat ini, ada tiga macam baner peringatan yang dipasang para pemuda Kampung Coba’ di dinding musholla atas nama Tim Keamanan Asta K. Sudagar.

“Kita berharap peringatan ini bisa membuat mereka tidak lagi berpikir untuk berbuat mesum di sekitar sini. Apalagi di area Asta,” pungkasnya. (Mp/al/kk)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.