SUMENEP, MaduraPost – Meski saat ini penyebaran Covid-19 di Indonesia sudah mulai melandai, utamanya di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur telah masuk zona hijau peta sebaran Covid-19 tingkat Kecamatan, nyatanya belum ada imbauan dibukanya destinasi wisata jelang lebaran 2021.
“Kalau secara resmi tidak ada pembukaan tempat pariwisata selama masih pandemi berlangsung,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Bambang Irianto, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata, Imam Buchari, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (26/4).
Imam mencontohkan, pada tahun 2020 lalu, jika ada salah satu destinasi wisata yang hendak dibuka harus mengajukan surat permohonan secara resmi kepada tim satuan tugas (Satgas) Covid-19.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun seiring dengan kebijakan pusat dalam meningkatkan kewaspadaan wabah non alam pandemi Covid-19, maka ada penetapan kembali tentang protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.
“Upaya pada penerapan new normal itu malah tidak berlanjut. Sehingga sampai sekarang tidak ada secara resmi wisata dibuka,” kata Imam.
Menurutnya, tahun 2020 lalu Bupati Sumenep saat masih dipimpin Busyro Karim dengan tegas menolak surat permohonan pengajuan pembukaan destinasi wisata di masa pandemi Covid-19.
“Secara tegas, kata Bupati waktu itu, untuk destinasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah setempat seperti pantai Slopeng dan Museum tidak boleh dibuka sampai zona hijau,” ujarnya.
Kemudian, sambung Imam, setelah berkembang dengan kondisi waktu pandemi Covid-19 tahun 2021, Disparbudpora Sumenep melalui Bidang Pariwisata masih berencana membuka kembali beberapa destinasi wisata tersebut, sayangnya tak kunjung ada intruksi.
“Dulu kita rencanakan setelah lebaran di pantai Slopeng akan dibuka. Namun rentan waktu dari vaksinasi dan selanjutnya itu kemungkinan grafik penyebaran Covid-19 akan melandai. Namun skema waktu itu dibuka setelah lebaran ketupat,” urainya.
Imam menjelaskan, pembukaan destinasi wisata itu masih dengan catatan diperbolehkan oleh Tim Satgas Covid-19 Sumenep dan mengikuti Prokes yang berlaku.
“Tapi jika tim Satgas Covid-19 tidak memberikan peluang, kami tidak memberanikan diri untuk membuka, apalagi saat ini Indonesia mengaca pada India yang kembali melonjak kasus sebaran Covid-19, yang semula landai lalu kemudian bertambah lagi,” tutur Imam.
“Kita takutnya kontradiktif dengan larangan mudik, pada saat itu justru wisata dibuka. Kita mengikuti aturan Pemerintah pusat dulu sebagai acuan,” tambahnya.
Hingga saat ini, Imam mengaku belum ada keputusan tim Satgas Covid-19 untuk membuka destinasi wisata di Kabupaten ujung timur Pulau Madura tersebut.
“Tapi saat ini kita tetap persiapkan jika ada aturan dari Pemerintah Kabupaten dan pusat,” tukasnya.