Scroll untuk baca artikel
Daerah

Disnaker Sumenep Gelar Pelatihan Tata Boga, Dorong Kemandirian Wirausaha Kuliner

Avatar
6
×

Disnaker Sumenep Gelar Pelatihan Tata Boga, Dorong Kemandirian Wirausaha Kuliner

Sebarkan artikel ini
ACARA. Pembukaan pelatihan vokasi Tata Boga Disnaker Sumenep, diikuti peserta dari lima kecamatan. (Istimewa for MaduraPost)
ACARA. Pembukaan pelatihan vokasi Tata Boga Disnaker Sumenep, diikuti peserta dari lima kecamatan. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali menyelenggarakan pelatihan vokasional berbasis unit kompetensi yang berlangsung sejak 3 hingga 21 Juli 2025.

Pelatihan kali ini difokuskan pada sektor Tata Boga, bukan sekadar untuk meningkatkan kemampuan memasak, tetapi juga diarahkan pada pembentukan jiwa wirausaha yang mandiri. Para peserta dididik untuk mampu mengelola usaha sendiri dengan memanfaatkan potensi daerah yang dimiliki.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Tak hanya keterampilan teknis, peserta juga mendapatkan materi tentang pengelolaan bisnis dan strategi pemasaran lokal sebagai modal dalam membangun usaha kuliner yang berkelanjutan.

Baca Juga :  DPRD Sampang Gelar Rapat Paripurna Tentang Penyampaian Nota Penjelasan Bupati Terhadap LKPJ Tahun Anggaran 2022

Pelatihan ini diikuti oleh 16 orang yang berasal dari lima kecamatan di Kabupaten Sumenep, yakni Kecamatan Kota, Manding, Kalianget, Rubaru, dan Batuan.

Program ini sendiri dibiayai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2025, sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kapasitas kerja masyarakat di sektor informal.

Sekretaris Disnaker Sumenep, Kusmuni, menekankan bahwa pengembangan SDM perlu dilakukan secara agresif agar masyarakat tidak tertinggal dalam persaingan ekonomi yang semakin ketat.

Baca Juga :  Apa Itu Gejala Hepatitis ? Ini Imbauan Dinkes dan P2KB Sumenep

“Ini bukan sekadar program rutin tahunan. Kami melihatnya sebagai investasi jangka panjang untuk menyiapkan generasi yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu menjadi pengusaha mandiri,” ujarnya pada Kamis (10/7).

Sementara itu, Eko Ferryanto selaku Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas di Disnaker Sumenep menjelaskan bahwa pelatihan ini menitikberatkan pada penerapan keterampilan dalam konteks dunia nyata.

“Materi yang diberikan meliputi teknik memasak yang sesuai standar kebersihan dan keamanan pangan, penyusunan rencana usaha, hingga strategi pemasaran yang relevan dengan kondisi lokal,” jelasnya.

Yang menarik, peserta pelatihan juga dipersiapkan untuk mengikuti uji sertifikasi profesi di bidang Tata Boga, yang dapat menjadi bekal penting saat memasuki dunia kerja ataupun membangun usaha kuliner sendiri.

Baca Juga :  Pemberlakuan Sertifikat Vaksin Bagi Pemohon Administrasi, Camat Tambelangan Sampang Tuai Kontroversi

Bahkan program pelatihan ini mendapat perhatian langsung dari Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo dan Wakil Bupati Imam Hasyim. Keduanya menilai program ini sejalan dengan misi daerah dalam meningkatkan daya saing SDM.

“Kami ingin masyarakat Sumenep memiliki budaya yang kompeten. SDM yang berkualitas bukan hanya mampu bertahan dalam perubahan, tapi juga mampu membentuk masa depannya sendiri,” tegas Bupati Fauzi.***