Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Disdik Sumenep Sesalkan Aksi LSM di Sekolah, Agus: Bukan Cara Bijak Menyampaikan Aspirasi

Avatar
13
×

Disdik Sumenep Sesalkan Aksi LSM di Sekolah, Agus: Bukan Cara Bijak Menyampaikan Aspirasi

Sebarkan artikel ini
WAWANCARA. Potret Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, saat diwawancara MaduraPost beberapa waktu lalu. (M.Hendra.E/MaduraPost)
WAWANCARA. Potret Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, saat diwawancara MaduraPost beberapa waktu lalu. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Tindakan tak pantas yang dilakukan oleh seorang anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terhadap sebuah sekolah dasar di Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, memicu kritik keras dari berbagai kalangan, terutama dari kalangan pendidikan.

Insiden tersebut terjadi pada Senin, 26 Mei 2025, di SD Negeri Duko 1, Kecamatan Arjasa. Rekaman video yang memperlihatkan suasana ricuh di ruang guru kini telah menyebar luas di media sosial.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Dalam video tersebut, seorang pria bernama Muhlis, yang disebut-sebut tergabung dalam LSM Bidik, terlihat mengamuk, mengintimidasi guru, serta membanting meja hingga suasana menjadi tegang dan mencekam.

Aksi tersebut tidak hanya mengguncang para tenaga pengajar, tetapi juga membuat sejumlah murid trauma. Beberapa siswa bahkan dilaporkan menjerit ketakutan saat kejadian berlangsung.

Baca Juga :  Truk Besar Kerap Melintas di Jalan Tamansari – Banjarsawah, LSM Projamin Minta Ditindak Tegas

Agus Dwi Saputra, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, mengungkapkan rasa prihatinnya atas kejadian tersebut. Ia menyayangkan cara penyampaian kritik yang dilakukan dengan cara intimidatif dan tanpa adab.

“Kami telah menerima laporan dari pengawas sekolah terkait kejadian ini. Seharusnya ketika berkunjung ke institusi pendidikan, siapapun wajib menjaga kesopanan. Ada tata krama yang harus dihormati,” ujarnya saat dikonfirmasi MaduraPost, Selasa (27/5) sore.

Agus menambahkan, setiap permasalahan semestinya diselesaikan melalui musyawarah, bukan dengan kekerasan verbal maupun fisik. Ia menekankan bahwa pendekatan kekeluargaan lebih mencerminkan nilai-nilai pendidikan.

“Kalaupun ada kekeliruan dari pihak sekolah, bukan berarti bisa langsung diperlakukan sewenang-wenang. Kita sudah upayakan mediasi, kepala sekolah juga telah bersikap terbuka. Kadang kala orang memang terbawa emosi, tapi tidak bisa dijadikan alasan untuk bertindak semena-mena,” lanjutnya.

Baca Juga :  Disdik Sumenep Latih Calon Kepala Sekolah Paham Kompetensi Ini

Sebelumnya, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS), Mulyadi, juga turut mengecam keras insiden tersebut. Ia menilai perbuatan itu sebagai bentuk kekerasan nonfisik yang tidak bisa ditoleransi.

“Anak-anak sampai menjerit ketakutan, itu sudah cukup menggambarkan betapa mengerikannya situasi yang mereka saksikan. Ini jelas mencoreng nama baik dunia pendidikan,” ujar Mulyadi.

Mulyadi menegaskan, bahwa jika memang terdapat dugaan penyalahgunaan dana atau administrasi sekolah, maka penyelesaiannya harus dilakukan secara prosedural, bukan dengan tekanan dan teror.

“Menyerbu ruang guru sambil membentak dan menghantam meja adalah tindakan yang tidak mencerminkan etika kontrol sosial. Itu lebih mirip aksi preman, bukan pengawasan sipil,” tegasnya.

Baca Juga :  Linkking.id Present Siap Gelar Birokrasi Bugar Perdana di Sumenep

DPKS ikut mendesak agar aparat penegak hukum menindaklanjuti insiden ini secara serius. Menurut Mulyadi, tindakan seperti ini tak boleh dibiarkan berulang, apalagi di kawasan kepulauan yang minim pengawasan langsung dari otoritas.

“LSM tidak berhak berperan seolah-olah mereka adalah penegak hukum. Kita harus jaga marwah lembaga pendidikan dari segala bentuk intimidasi dan kekerasan. Kami akan berdiri di barisan terdepan untuk melindungi para guru dan siswa,” imbuh Mulyadi.

Sementara itu, Kapolres Sumenep, AKBP Rivanda, mengaku akan mengecek informasi tersebut apakah ada pelaporan ke pihak berwajib.

“Akan kami cek nanti,” kata Kapolres Rivanda dalan konferensi pers bersama awak media.***