PAMEKASAN, MaduraPost – Tugas wartawan dalam menyajikan berita, terutama ditengah wabah Covid-19 menjadi tantangan tersendiri.
Namun hal itu justru dirasakan berbeda oleh wartawan MaduraPost, Mastuki atau yang akrab disapa Raden Wijaya.
Tidak peduli dengan merebaknya Covid-19 sekaligus bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, Mastuki tetap grilia dengan motor Suzukinya menembus setiap pelosok desa di Kabupaten Pamekasan.
Tuki, Sapaan Akrabnya mengatakan, Bahwa profesinya sebagai seorang wartawan yang lebih aktif menembus jalan rusak disetiap pelosok desa adalah pilihan yang harus dilakukan agar pembangunan di Desa juga menjadi lebih baik.
“Disaat wartawan yang lain aktif di kota dan tidak mau turun ke pelosok desa, Maka tugas saya yang akan turun ke desa,” Kata Mastuki.
Mastuki melanjutkan, Tidak bisa dibayangkan seperti apa pembangunan di desa jika dirinya tidak aktif melakukan monitoring ke pelosok desa.
Selain itu, Mastuki mengatakan bahwa profesinya yang dianggap sebelah mata, justru baginya adalah suatu bentuk amar Ma’ruf dan pengabdian dalam membangun negeri tanpa harus jadi pegawai Negeri.
“Untuk jadi penceramah, Sudah ada Kyia, Biarkan Amar Ma’ruf terkait pembangunan proyek yang terindikasi korupsi, Pasrahkan ke saya,” Katanya. (Mp/liq/lam)