SUMENEP, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyatakan kesiapannya mendukung pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Inisiatif ini dirancang untuk memperluas jangkauan pendidikan kepada anak-anak dari keluarga prasejahtera agar memiliki peluang yang lebih adil dalam mengakses pendidikan berkualitas.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep, Mustangin menyampaikan, bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah awal untuk menjadi bagian dari program nasional tersebut.
Ia menekankan, bahwa pendidikan merupakan instrumen penting untuk memutus mata rantai kemiskinan yang menjerat generasi muda dari keluarga kurang mampu.
“Pendidikan adalah gerbang utama untuk membuka jalan keluar bagi anak-anak dari kemiskinan,” tegas Mustangin, Rabu (23/4).
Ia mengungkapkan, bahwa Kementerian Sosial telah mengarahkan setiap daerah untuk mengajukan lokasi sebagai calon tapak pembangunan Sekolah Rakyat.
Pemerintah pusat menetapkan sejumlah kriteria, salah satunya adalah lahan minimal seluas 5 hektare yang tidak dalam sengketa dan tercatat sebagai aset milik pemerintah daerah.
“Kami diberi tugas untuk mengajukan proposal yang mencakup persyaratan penting, salah satunya menyediakan lahan milik pemda seluas paling sedikit lima hektare dan status lahannya harus bersih dari masalah hukum,” jelasnya.
Dalam usulan yang diajukan, Pemkab Sumenep memilih Desa Patean sebagai lokasi yang potensial, dengan lahan yang tersedia berkisar antara 5 sampai 10 hektare.
Rencananya, area tersebut akan digunakan untuk membangun tiga jenjang pendidikan sekaligus, yakni SD, SMP, dan SMA.
Sekolah-sekolah ini nantinya dikhususkan bagi anak-anak dari keluarga miskin yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sehingga mereka bisa menikmati pendidikan gratis dan bermutu.
“Kami ingin membuka kesempatan seluas-luasnya bagi anak-anak di Sumenep agar bisa menempuh pendidikan dan menggapai masa depan yang lebih cerah,” ucap Mustangin penuh harap.
Ia menambahkan, bahwa proses seleksi untuk menetapkan 200 titik lokasi pembangunan Sekolah Rakyat saat ini sedang berlangsung di tingkat nasional.
Kementerian Sosial akan mengirim tim untuk melakukan verifikasi lapangan. Salah satu kriteria utama adalah kemudahan akses lokasi, serta kondisi lahan yang sesuai dengan ketentuan.
“Sekolah Rakyat ini akan dilengkapi dengan fasilitas asrama, dan seluruh kebutuhan siswa akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah,” imbuh Mustangin.
Program ini tidak hanya menyasar akses pendidikan semata, melainkan juga menyediakan sistem pendidikan menyeluruh yang mencakup pelatihan karakter, kedisiplinan, moralitas, dan keterampilan hidup.
Para siswa akan tinggal di asrama dan mendapatkan pembinaan intensif, sehingga mereka tidak hanya cakap secara akademis, tetapi juga memiliki kesiapan mental dan sosial dalam menghadapi kehidupan.
“Sekolah ini tidak hanya membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk pribadi mereka agar berkarakter kuat, mandiri, dan percaya diri,” ujar Mustangin.
Ia menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa lulusan Sekolah Rakyat akan mampu berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya masing-masing, serta menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
“Kami yakin, dengan bekal pendidikan yang mumpuni, anak-anak ini nantinya akan membawa manfaat bagi keluarga dan lingkungannya. Semoga program ini bisa menjadi cahaya harapan bagi masa depan mereka,” pungkas Mustangin.***
Penulis : Miftahol Hendra Efendi
Editor : Nurus Solehen
Sumber Berita : Redaksi MaduraPost