Scroll untuk baca artikel
Berita

Dana Sertifikasi Guru Tahun 2018 Tidak Kunjung Cair, Kemenag Sumenep Sebut Lagu Lama

Avatar
11
×

Dana Sertifikasi Guru Tahun 2018 Tidak Kunjung Cair, Kemenag Sumenep Sebut Lagu Lama

Sebarkan artikel ini
BANGUNAN. Potret Kantor Kemenag Sumenep yang berada di Jalan KH. Agus Salim, Nomor 286, Area Sawah, Pamolokan, Kecamatan Kota, Sumenep. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Miris jika melihat dana sertifikasi guru yang berada di lingkungan Kemenag Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, belum dicairkan. Jumat, 10 November 2023.

Dana sertifikasi guru swasta tersebut meliputi tingkat RA hingga SMA pada tahun 2018 lalu itu hingga kini tak kunjung ada kejelasan.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Biasanya, per-triwulan terhitung sejak bulan Oktober hingga Desember, dana sertifikasi guru ini turun langsung ke rekening masing-masing penerima.

Sayangnya, dana sertifikasi guru selama 3 bulan di tahun 2018 itu masih saja belum ada kepastian kapan akan turun.

Kasi Pendma Kemenag Sumenep, Muhammad Shadiq menilai, bahwa dana sertifikasi guru belum cair di tahun 2018 itu sudah tidak menjadi rahasia umum lagi.

“Itu sudah lagu lama. Jadi itu berita lama. Itu pun sudah saya sampaikan berkali-kali kepada masyarakat,” kata Shadiq saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Jumat (10/11) pagi.

Baca Juga :  Bupati Sumenep Keluarkan SE Larangan Mudik

Shadiq mengatakan, guru yang berada di bawah naungan Kemenag seluruh Indonesia memang juga belum terbayarkan dana sertifikasinya.

“Ada yang terhutang satu bulan, dua bulan dan seterusnya. Khususnya Jawa Timur, yang juga kami sampaikan, itu sudah lama,” kata Shadiq.

“Pertanyaannya, kok masih diangkat lagi sekarang? saya kira semuanya sudah paham ya, mengapa di tahun 2018 tidak bisa terbayarkan. Para guru-guru itu sudah paham semua. Nggak usah khawatir soal itu ya,” kata Shadiq lebih lanjut menjelaskan.

Menurut Shadiq, jika pun ada yang merasa heran mengapa dana sertifikasi guru tersebut belum dicairkan, mereka kemungkinan adalah guru baru.

Padahal, kata Shadiq, di tahun 2020 hingga 2022, semua dana sertifikasi guru di Sumenep sudah cair.

“Itu pasti orang-orang baru yang menanyakan kapan cairnya yang tahun 2018 itu,” ucapnya.

Sebab, kata Shadiq, tidak terbayarkan-nya dana sertifikasi guru di tahun 2018 itu masih ada kaitannya dengan anggota DPR RI.

Baca Juga :  Pengembangan Melon Premium di Sumenep, DKPP Maksimalkan Greenhouse di Empat Kecamatan

“Itu kan pusat yang tahu, kalau sudah clear nanti, tinggal nunggu perintah kita. Jangankan itu, kalau memang di pusat itu tidak ada anggarannya, gaji pun kami siap untuk di potong,” kata Shadiq menegaskan.

Di samping itu, Shadiq meminta agar pewarta tidak lagi memberitakan soal dana sertifikasi guru di tahun 2018 yang tak kunjung cair tersebut.

“Tidak usah diberitakan lagi lah, itu sudah lagu lama. Masa lalu itu tidak usah diberitakan lagi. Itu pun kalau diberitakan lagi, masyarakat nggak akan percaya. Jadi orang yang menanggapi itu adalah orang yang tidak mengerti berita-berita sebelumnya,” tuding Shadiq dengan nada keras.

Pihaknya menganggap, para guru di bawah lingkungan Kemenag Sumenep sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi di tahun 2018 silam.

Baca Juga :  P2KD Desa Tanah Mera Laok Cacat Hukum, Pilkades Ditunda

“2018 hingga 2019 saya belum menjabat sebagai Kasi Pendma Kemenag Sumenep. Tapi saya siap bertanggungjawab jika sudah ada perintah dari pusat. Saya yakin pemerintah pastinya memperhatikan nasib guru,” timpalnya.

Diketahui sebelumnya, salah satu guru di lingkungan Kemenag Sumenep, sebut saja Joko (nama samaran), mengeluhkan dana sertifikasi guru yang ia tunggu sejak tahun 2018 tak kunjung turun hingga saat ini.

“Selama 3 bulan tidak dibayar. Alasannya uangnya tidak cukup,” ungkap salah satu narasumber yang namanya minta dirahasiakan.

Pihaknya hanya bisa berharap, dana sertifikasi guru yang merupakan haknya bisa terbayarkan di tahun ini.

“Tapi hanya janji-janji saja. Ketika ada desakan diadakan pemberkasan tahun kemarin 2022, pemberkasan 2018 katanya ada audit mau cair. Tapi sampai sekarang gak ada kabar,” sesalnya.

“Ketika saya tanya kembali, alasannya karena tidak ada biaya untuk audit,” sambungnya menandaskan.***