SAMPANG, MaduraPost – Memasuki musim hujan, salah satu penyakit yang sering dialami oleh warga adalah Demam Berdarah Dangue (DBD). Penyakit ini merupakan penyakit yang mudah menular, akibat gigitan nyamuk Aedes aegyptu dan Aedes albocpictus.
Melihat kondisi demikian, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Batu Lenger, Kecamatan Sokobanah, bergerak cepat untuk mencegahnya.
Sebagaimana dikatakan oleh Pelaksana tugas (Plt) Puksesmas Batu Lenger Taufik Hidayat. Pihaknya menganjurkan kepada petugas kesehatan yang berada di desa termasuk bidan desa untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar selalu berprilaku hidup sehat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Puskesmas Batu Lenger juga melakukan upaya pencegahan dengan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di 20 rumah tiap dusunnya secara berkala serta pemberian serbuk abatesisasi kepada masyarakat.
“Untuk pencegahan kami mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan 3M plus (mengubur, menguras, menutup) serta memelihara ikan,” imbau Taufik, Selasa (15/12/2020).
Menurutnya, gejala umum yang timbul dari penyakit DBD tersebut bermacam-macam diantaranya adalah, demam tinggi hingga mencapai 40 derajat celcius, sakit kepala berat, nyeri pada sendi, otot, tulang, nafsu makan menurun.
“Kami menyarankan apabila ada masyarakat yang mengalami hal tersebut untuk segera memeriksakan diri kepada petugas kesehatan terdekat,” imbuhnya.
Meski begitu, pria lulusan Pasca Sarjana Universitas Air Langga (Unair) tersebut sangat optimis penyakit demam berdarah tersebut bisa dicegah sedini mungkin melihat Kecamatan Sokobanah bukan merupakan kawasan endemi atau beriklim tropis.
“Kalau di daerah Sampang utara yang masuk kawasan endemi adalah Kecamatan Banyuates, namum apabila ditemukan penyakit tersebut maka salah satu cara kami adalah dengan melakukan pembasmian virus dengan fogging,” pungkasnya.
(mp/ron/rus)