SUMENEP, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengadakan audiensi bersama tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Ruang Potre Koneng, Kantor Bappeda Sumenep, pada Rabu, 22 Januari 2024 kemarin.
Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep dan melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Audiensi ini dihadiri langsung oleh tim Bappenas serta perwakilan dari Dinas Pendidikan, Kesehatan, Perumahan Rakyat, Perikanan, dan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Sumenep.
Fokus utama diskusi adalah pengembangan ekonomi biru (Blue Economy) dan transportasi kepulauan, khususnya di wilayah Pulau Kangean, guna mendukung pembangunan berkelanjutan.
Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto menjelaskan, bahwa audiensi ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan mengidentifikasi tantangan yang ada di Pulau Kangean.
Ia menekankan pentingnya pembahasan mengenai berbagai kebutuhan mendasar seperti pangan, energi, air bersih, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur transportasi, serta potensi di sektor perikanan dan pertanian.
“Informasi yang dikumpulkan dalam audiensi ini akan diperkuat melalui kunjungan lapangan ke lokasi strategis seperti PT. Garam Kalianget dan RSUD Abuya Kangean,” ungkap Arif pada wartawan, Rabu (22/1/2025) kemarin.
Ia juga menambahkan, bahwa hasil dari pertemuan ini diharapkan dapat memetakan potensi wilayah, mengidentifikasi kesenjangan, serta memberikan rekomendasi awal untuk pendanaan dari sumber eksternal, terutama bagi daerah yang menjadi fokus perhatian.
Selain itu, Arif menyatakan bahwa kegiatan ini juga akan membantu merumuskan kebijakan pembangunan yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Pada kesempatan tersebut, Pemkab Sumenep melalui Bappeda juga memaparkan rencana peningkatan konektivitas antarwilayah, baik melalui transportasi laut, darat, maupun udara.
“Pengembangan kawasan perikanan terpadu dengan pendekatan Blue Economy menjadi salah satu prioritas utama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat kepulauan,” pungkasnya.***