Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Banyak BUMDes Tak Dikelola, Miliaran Dana Desa di Sampang Terbuang Percuma

11
×

Banyak BUMDes Tak Dikelola, Miliaran Dana Desa di Sampang Terbuang Percuma

Sebarkan artikel ini

SAMPANG, MaduraPost – Dari total 180 Desa yang ada di kabupaten sampang baru sekitar 150 Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dari jumlah itu, hanya ada segelintir BUMdes yang dikelola secara maksimal.

Kepala Bidang Ekonomi dan TTG Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sampang, Taufik Affan, mendesak setiap desa harus memiliki BUMDes, pada tahun ini.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

“Untuk tahun 2020, 180 Desa ditekankan sudah mendirikan BUMDes, dan sudah terkelola,” kata Taufik.

Baca Juga :  Kades se – Kecamatan Karang Penang Menyatakan Perang Terhadap Narkoba

Selain itu, ia menyampaikan, pihaknya sudah sering mengadakan sosialisasi tentang BUMDes berupa Bimtek BUMDes untuk pengelola yang melibatkan kepala desa untuk memberikan pemahaman akan pentingnya BUMDes. Hal itu tidak lain berfungsi untuk memberikan pemberdayaan masyarakat, serta perekonomiannya dengan adanya BUMDes.

“Sosialisasi akan pentingnya BUMDes sudah dilakukan, tetapi hanya ada beberapa yang sudah membuka usaha yang dikelola pengurus BUMDes,” tuturnya

Baca Juga :  Ungkit Kasus Fattah Jasin, Pendemo Minta Sumenep Bersih dari Korupsi 

lebih lanjut, Dalam rangka memberdayakan masyarakat melalui sektor ekonominya, pijaknya meminta agar 20 % dari dana desa yang jumlahnya lebih dari Rp1 m itu dialokasikan kearah pemberdayaan masyarakat.

“Memang Dana Desa itu untuk fisik, tetapi jangan lupakan BUMDes untuk pemberdayaan masyarakatnya, semisal untuk pelatihan, membuka usaha dll,” Imbuhnya.

Menurut Taufik, keberadaan BUMDes yang terkelola akan membuka lapangan pekerjaan baru, mengurangi angka kemiskinan, dan meningkatkan SDM desa hingga mencapai taraf Desa yang maju.

Baca Juga :  Proyek Pelebaran Jalan Kabupaten di Pamekasan Merampok Tanah Warga

“BUMDes itu bukan hanya berdiri namun tidak ada kontribusi ke desa, karena nanti ketika sudah berdiri 1 tahun lebih akan ada pembukuan laporan, dan nanti semuanya akan ketahuan keuntungan dan kerugiannya serta potensi desa,” tuturnya.(mp/man/din)