SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
HeadlineKesehatan

Apa “Semiotika Anti Virus”, Berikut Penjelasan Ikawati Wibowo

Avatar
×

Apa “Semiotika Anti Virus”, Berikut Penjelasan Ikawati Wibowo

Sebarkan artikel ini

Penulis : Ikawati Wibowo, Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
Jakarta

MaduraPost – Dalam kehidupan sehari-hari tentu kalian pernah mendengar kata Semiotika. Apa itu semiotika? Semiotika berasal dari bahasa Inggris, yaitu semiotics. Nama lain semiotika adalah semiology, yang artinya ilmu tentang tanda. Secara terminologis, semiotika didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa seluruh kebudayaan sebagai tanda.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Semiotika memiliki tiga ciri yaitu pertama, tanda yaitu ilmu semiotika yang menandai sesuatu hal atau keadaan untuk menerangkan atau memberitahukan objek kepada subjek. Seperti benda, kejadian, tulisan, bahasa, tindakan, peristiwa, dan bentuk-bentuk tanda lainnya. Kedua, lambang yaitu keadaan yang memimpin pemahaman si subjek kepada objek.dan isyarat. Seperti,  lambang warna, lambang benda, lambang bunyi, lambang suasana, lambang nada, dan lambang visualisasi imajinatif yang ditimbulkan dari tata wajah atau tipografi. Ketiga, isyarat yaitu sesuatu hal atau keadaan yang diberikan oleh si subjek kepada objek yang  bersifat temporal (kewaktuan).

Baca Juga :  Datangi Rumah Duka, Direktur RSD Ketapang Tepati Janji Kembalikan Seluruh Biaya Pengobatan

Semiotika analitik (semiotika analisis) bisa dipahami dalam kehidupan sehari-sehari, seperti iklan, film, puisi, poster dan bisa diterapkan dalam ilmu pendidikan. Pendidikan tingkat sekolah/perkulihan. Tingkat Pendidikan SMP/MTS untuk memahami isi semiotika Kompetensi Dasar (KD) pengetahuan 3.3 Mengidentifikasi informasi teks iklan, slogan, atau poster (yang membuat  bangga dan memotivasi) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar. Kegiatan Dasar  (KD) keterampilan 4.3 menyimpulkan isi iklan, slogan, atau poster (membanggakan dan memotivasi) dari berbagai sumber. Tingkat perkulihan terdapat pada jurusan Komunikasi, Desain, Pendidikan Bahasa, dan Linguistik.

Virus Covid-19 atau Corona Virus Disease 2019 yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang pertama kali ditemukan pada tahun 2019 di Kota Wuhan, China. Penyakit ini sampai saat belum ditemukan obatnya, hanya berupa vaksin untuk penebalan daya tubuh manusia.

Semiotika analisis yang akan dibahas mengenai poster anti virus Covid-19 yang beredar di media sosial, seperti internet, facebook, Instagram, twitter, dan lain sebagainya.

Baca Juga :  Polsek Wonocolo Surabaya Tolak Laporan Korban Penganiayaan yang Melibatkan Debt Collector

Sumber: (https://probolinggokab.go.id/masyarakat-jangan-anti-terhadap-vaksin-covid-19).

Menganalisis semiotika ada beberapa tahap yang harus dipahami sebagai berikut:

1.Kata STOP dengan berwarna merah. Kata STOP yang memiliki artinya berhenti. Tanda berwarna merah memiliki lambang peringatan, tindakan, kekuatan/keberanian.

2. Tanda bulat berduri menyerupai mahkota melambangkan bentuk Virus Corona. Tanda berwarna merah yang memiliki lambang keberanaian, kekuatan, energi, berbahaya, marah. Interpretasi virus Corona yang berbahaya.

3. Tanda tangan yang sedang memegang suatu benda berwarna putih Panjang sekitar 5 cm dengan bertuliskan Vaccina Covid-19. Benda berwana putih tersebut memiliki lambing suntikan dan berwarna putih yang memiliki lambing bersih, suci. Kata Vaccina Covid-19 memiliki arti vaksi Covid-19. Kata vaksin dalam KBBI yang memiliki arti kedokteran bibit penyakit yang telah dilemahkan. Sehingga dapat diinterepretasikan sebagai anti Virus Covid-19.

Tanda  tangan yang menggunakan sarung tangan berwarna biru memiliki lambing seorangan medis,/dokter/perawat yang memberikan vaksin tersebut. Sehingga memiliki interpretasi hanya tenaga medis yang bisa memberikan tindakan suntikan vaksi Covid-19 kepada orang lain, baik orang yang  terinfeksi atau tidak. Tanda sarung tangan berwarna biru melambangkan kepercayaan, ketulusan yang diberikan tenaga medis kepada masyarakat. Terdapat kalimat “Masyarakat Jangan Anti Terhadap Vaksin Covid-19”, kalimat tersebut memiliki intrepretasi memberikan persuasif kepada masyarakat untuk mengikuti vaksin Covid-19 yang akan diberikan oleh pemerintah. Kata jangan anti, memiliki arti untuk melakukan vaksin Covid-19.  Warna dasar pada poster tersebut tanda berwarna biru yang melambangkan kepercayaan, ketulusan, yang dapat diberikan kepada masyarakat.

Baca Juga :  APH dan Pemerintah Daerah Hingga Politisi Diduga Terima Suap Aktivitas Galian C di Sumenep

Berdasarkan penjelasan di atas menyimpulan hasil isi semiotika analitik adalah mengajak masyarakat untuk tidak anti vaksi Covid-19.  Mempelajari semiotika analitik tidaklah sulit, hanya dengang memahami semiotika lalu diterapkan kehidupan sehar-hari. Kalian sudah bisa lebih cermat memahami semiotika itu sendiri. Yuk, budayakan literasi untuk menambah pengentahuan dan wawasan kita. Salam Hangat.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.