SUMENEP, MaduraPost – Mengacu pada surat edaran (SE) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dengan nomor 420/90/435.101.1/2021, Kamis (21/1/2021) kemarin, tentang tindak lanjut SE pada tanggal 30 Desember 2020, nomor 420/3505/435.101.1/2020 perihal Work Form Home dan larangan pembelajaran tatap muka (PTM) berdasarkan petunjuk Bupati Sumenep lalu, besok, Selasa (26/1/2021) akan dimulai kembali uji coba PTM.
Hasil koordinasi Disdik bersama Kementrian Agama (Kemenag) Sumenep, beserta Cabang Disdik Provinsi Wilayah Sumenep, pada tanggal 21 Januari 2021 kemarin menghasilkan keputusan, apabila uji coba PTM untuk PAUD, TK, SD, dan SMP, akan segera diterapkan.
“Jadi besok adalah PTM untuk sekolah-sekolah yang ada di bawah naungan Disdik Sumenep. Jadi mereka tetap masuknya mengikuti protokol kesehatan (Prokes),” ungkap Plt Kepala Disdik Sumenep, Moh. Iksan, saat dikonfirmasi di gedung DPRD Sumenep, Senin (25/1).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pelaksanaan uji coba PTM tersebut tentu bukan tanpa aturan Prokes Covid-19. Iksan mengatakan, apabila kondisi ruang kelas hanya terisi hanya 17 siswa.
“Masuknya itu tidak boleh lebih dari 17 orang, itupun masih dibagi dua. Kemudian, masuknya per-kelas itu tidak bersamaan,” kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial (Sosial) ini.
Dia mencontohkan, misal salah satu sekolah menengah pertama (SMP) yang terletak di Jalan Panglegur, Desa Pabian, Kecamatan Kota itu. Di daerah ini, ada dua SMP yang jaraknya sangat berdekatan alias gampang terjadi kerumunan.
Berikut, contoh jadwal yang bisa dilaksanakan uji coba PTM di sekolah SMP 1 dan SMP 2 Sumenep :
- SMP 1 masuk sekolah pada pukul 06.30 WIB untuk kelas 1, lalu pukul 06.45 WIB untuk kelas 2, dan 07.00 WIB untuk kelas 3.
-
Kemudian disusul, pukul 07.30 WIB masuk SMP 2 yang akan melaksanakan uji coba PTM kelas 1, lalu pukul 07.45 WIB untuk kelas 2, dan pukul 08.00 WIB untuk kelas 3.
Mekanisme selanjutnya, Iksan menerangkan, saat proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung, siswa tidak boleh terlalu berkerumun alias ada jarak saat berinteraksi dengan siswa lainnya.
“Misal saja sekarang masa pembelajarannya 30 hingga 35 menit, pembelajaran itu tidak terlalu lama berada di sekolah. Tetapi yang jelas materinya harus tetap ter-cover, seolah-olah seperti pada jam pembelajaran yang normal,” katanya.
“Karena ini masih masa uji coba PTM,. Kalau nanti pelaksanaan PTM malah tidak efektif dan penyebaran Covid-19 malah tambah luar biasa, kita akan terapkan kembali pembelajaran jarak jauh (PJJ),” tambahnya. (Mp/al/kk)