Ancaman Kerusakan Hutan Mangrove di Sumenep Akibat Tambak Udang

Avatar

- Jurnalis

Rabu, 15 Januari 2025 - 08:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TAMBAK UDANG. Potret lokasi tambak udang yang berlokasi di Kecamatan Batuputih Sumenep. (M.Hendra.E/MaduraPost)

TAMBAK UDANG. Potret lokasi tambak udang yang berlokasi di Kecamatan Batuputih Sumenep. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Maraknya keberadaan tambak udang di sekitar pesisir pantai Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memunculkan kekhawatiran akan kelestarian hutan mangrove di wilayah tersebut.

Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah Sumenep, Endang Handayani, mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai dampak buruk limbah tambak terhadap ekosistem mangrove.

“Kalau kami melakukan rehabilitasi mangrove, tetapi di lokasi yang sama ada tambak udang, kerusakan tetap terjadi. Limbah tambak udang yang dibuang ke laut menjadi salah satu penyebab utama kerusakan ini,” ujar Endang kepada awak media belum lama ini, Rabu (15/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Anggaran Banpol Sumenep 2025 Naik, PDI Perjuangan Terima Dana Terbanyak

Endang menjelaskan, bahwa rusaknya hutan mangrove berpotensi menyebabkan abrasi yang dapat mengancam keberadaan rumah-rumah warga pesisir.

Selain itu, abrasi juga dapat merugikan pelaku tambak udang karena risiko lahan tambak ikut tergerus oleh kenaikan permukaan air laut yang semakin meningkat setiap tahunnya.

“Ketika mangrove tidak ada, tambak udang juga akan terkena dampaknya. Abrasi menggerus bibir pantai, dan tanpa perlindungan mangrove, tambak itu sendiri bisa rusak. Ini menjadi salah satu alasan mengapa penanaman mangrove sering gagal,” jelasnya.

Baca Juga :  Anggaran Pemeliharaan Berkala Kantor Dinas PUTR Pamekasan TA 2020 Tidak Jelas

Endang mengimbau, masyarakat Sumenep agar menjaga keberadaan hutan mangrove demi kelestarian ekosistem di wilayah pesisir.

Menurutnya, pengalihan fungsi lahan mangrove menjadi tambak udang atau pembukaan tambak di area dekat mangrove seharusnya dibatasi semaksimal mungkin.

“Masyarakat harus paham bahwa merusak mangrove hanya akan membawa kerugian, terutama bagi diri mereka sendiri. Kita harus mengurangi konversi lahan mangrove menjadi tambak atau aktivitas lainnya yang dapat merusaknya,” tegas Endang.

Meski demikian, Endang mengapresiasi kesadaran masyarakat Sumenep yang dinilai masih tinggi dalam merawat hutan mangrove, terutama di wilayah kepulauan.

Baca Juga :  Tokoh Lintas Agama di Sumenep Bersatu, Puji Kepemimpinan Achmad Fauzi Wongsojudo

“Kesadaran masyarakat Sumenep cukup baik, terbukti dari tingginya tegakan mangrove di sini. Kita fokus untuk mempertahankan dan menambah luasannya,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Kabupaten Sumenep memiliki ekosistem mangrove terluas di Madura, yakni mencapai 12.118,2 hektare atau sekitar 80% dari total luas 15.118,2 hektare mangrove di Pulau Madura.

Sementara itu, tiga kabupaten lainnya memiliki luas mangrove yang lebih kecil, yaitu Bangkalan dengan 1.508,1 hektare (10%), Sampang dengan 915,3 hektare (6,1%), dan Pamekasan sebesar 599,3 hektare (4%).***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ilmu dan Perjuangan yang Abadi, Syaikhona Kholil Kini Pahlawan Nasional
IPDA Hermanto Buka Suara Soal Isu Amoral yang Menyeret Namanya
Demo Ricuh di Sampang, Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Massa Aksi
Nelayan Ketapang Sampang Kepung Kapal Petronas di Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo
Empat Tahun PJS: Konsolidasi di Bali, Komitmen di Jurnalistik
Tambal Semen di Saluran Lama, Proyek Irigasi Sawah Tengah Jadi Sorotan
Surahmat Resmi Pimpin Pemuda Pancasila Pamekasan 2024-2029 Usai Muscab I dan Pelantikan
Turnamen Bola Voli HUT RI ke-80 di Pasean Tuai Kritikan Akibat Pungutan Parkir

Berita Terkait

Senin, 10 November 2025 - 17:46 WIB

Ilmu dan Perjuangan yang Abadi, Syaikhona Kholil Kini Pahlawan Nasional

Senin, 10 November 2025 - 09:01 WIB

IPDA Hermanto Buka Suara Soal Isu Amoral yang Menyeret Namanya

Selasa, 28 Oktober 2025 - 19:58 WIB

Demo Ricuh di Sampang, Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Massa Aksi

Jumat, 17 Oktober 2025 - 16:07 WIB

Nelayan Ketapang Sampang Kepung Kapal Petronas di Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo

Rabu, 1 Oktober 2025 - 07:54 WIB

Empat Tahun PJS: Konsolidasi di Bali, Komitmen di Jurnalistik

Berita Terbaru