PAMEKASAN, MaduraPost – Seorang pelanggan PLN di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengungkapkan kekagetannya setelah tagihan listrik untuk daya 450 VA melonjak hingga Rp125 ribu per bulan.
Sebelumnya, tagihan listriknya hanya sekitar Rp40 ribu dengan pemakaian yang sama. Ini dialami Akhmad Buhari, warga Dusun Karang Tenga, Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean.
Ia menyebutkan bahwa kenaikan tagihan tersebut terjadi setelah adanya permintaan dari petugas PLN untuk mengganti meteran listrik pascabayar di rumahnya.
“Awal September, petugas PLN datang dan meminta agar meteran listrik di rumah diganti dengan yang baru. Namun, saya menolak,” kata Buhari saat ditemui MaduraPost, Selasa (1/10).
Penolakan tersebut diikuti dengan penyerahan surat pernyataan dari petugas PLN yang berisi kesediaan pelanggan untuk mengganti meteran. Namun, Buhari memilih untuk tidak menandatangani surat tersebut karena ia memang tidak ingin meterannya diganti.
“Surat itu seharusnya hanya diberikan kepada pelanggan yang setuju meterannya diganti. Kalau tidak bersedia, mestinya tidak ada surat pernyataan,” jelasnya.
Buhari juga menyoroti adanya narasi ancaman dalam surat tersebut, yang menurutnya sangat tidak pantas. Ia menilai, PLN seolah-olah memaksa pelanggan untuk menyetujui penggantian dengan ancaman kenaikan tarif.
“Dalam surat itu, ada ancaman bahwa jika meteran tidak diganti, tarif akan dinaikkan. Dan benar saja, setelah saya menolak, tagihan listrik saya naik tiga kali lipat,” ungkapnya.
Beredar informasi bahwa penggantian meteran listrik ini terkait dengan proyek tender baru PLN, di mana meteran lama akan ditarik dan diganti dengan yang baru.
“Kalau ini dilihat dari sudut pandang institusi, sangat mungkin ada unsur politis. Hanya karena ada proyek baru, yang lama ditinggalkan, dan caranya pun terkesan memaksa,” ucapnya.
Kejadian ini memunculkan kekhawatiran di kalangan pelanggan lain, khususnya mereka yang juga menggunakan layanan pascabayar.
Mereka berharap ada penjelasan lebih lanjut dari pihak PLN terkait kebijakan penggantian meteran dan kenaikan tagihan listrik yang dialami.
Hingga berita ini terbit belum ada keterangan dari pihak terkait.***