PAMEKASAN, MaduraPost – Aktivis HMI Pamekasan Joni Iskandar menyebutkan, musibah dan hiruk pikuk yang menimpa bumi Pertiwi atau Negara Indonesia semakin tinggi alias mengkhawatirkan.
Terbukti telah adanya ribuan korban jiwa yang meninggal akibat pandemi Covid-19 yang hingga kini masih terus meningkat.
Parahnya, akibat semakin santernya tumbal-tumbal baru dari virus tersebut, Pemerintah memberlakukan peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Covid-19 se Jawa – Bali.
Namun, pemberlakuan peraturan tersebut oleh sebagian masyarakat dianggap semakin menambah problem dan potensi carut-marutnya diberbagai sektor penting seperti ekonomi, hukum, moralitas bangsa dan lain-lainya.
Maka dalam hal itulah, Joni pun menyoal konstribusi mahasiswa yang dikenal sebagai agent of change dan agent of control.
“Khususnya para kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang memegang teguh nilai-nilai keummatan dan kebangsaan,” kata Joni kepada Wartawan Media ini di Warung Kopi Pojok Bugih, Sabtu (17/7/2021).
Joni dengan tegas dan semangat mengajak semua kader HMI di seluruh pelosok Nusantara khususnya di Pamekasan untuk segera berintrospeksi diri melihat persoalan yang semakin hari semakin sengkarut dan butuh peran Mahasiswa (para kader HMI, red).
“Sebagai kader HMI, kita harus membuat sejarah baru untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keummatan dan kebangsaan,” tegasnya.
Dalam problematika bangsa yang sudah semakin hari semakin tidak karuan kata Joni, dirinya meminta dan berharap agar seluruh kader HMI bisa berada di garda terdepan untuk langsung memberikan kontribusi yang nyata.
“Untuk itulah, saya secara pribadi dan mungkin juga yang lain sangat berharap agar seluruh kader HMI kepada khittohnya,” harapnya.
Sementara itu dilokasi yang sama, selaku aktivis yang menganggap dirinya aktivis trotoar Mas Atiq sangat mendukung apa yang disampaikan oleh Joni, bahkan ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan hal seperti apa yang dikatakan Kader HMI Cabang Pamekasan tersebut.
“Sebetulnya, saya dan tentunya teman-teman pergerakan yang lain juga sangat berharap agar semua elemen masyarakat dapat berinovasi atau berbuat signifikan untuk sedikit merubah situasi ini,” paparnya.
Mas Atiq meminta kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat Pamekasan untuk tidak lagi meng-upload berita-berita atau isu-isu kematian akibat bencana ini.
“Artinya, biarlah berlalu dengan sendirinya. Insyaallah keadaan ini akan membaik,” pintanya.