PAMEKASAN, MaduraPost – Jalan Poros Kabupaten penghubung Palengaan Laok dan Lenteng, tepatnya di Dusun Pangongangan, Desa Banyupelle, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, rusak.
Parahnya saat hujan, jalan tersebut digenangi air serta hampir tidak dapat dilewati oleh para pengguna jalan. Sehingga masyarakat setempat dan para pengguna jalan menganggap Bupati Pamekasan Baddrut Tamam ingkar janji.
Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang tokoh pemuda Banyupelle Solehudin. Ia mengatakan, kalau kondisi jalan yang rusak parah itu sudah puluhan tahun.
“Segala upaya telah kami lakukan, salah satunya memberitahukan kepada pihak terkait, seperti kepada Dinas PUPR Pamekasan, kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Pamekasan dan juga kepada Bupati Baddrut Tamam langsung melalui via WhatsApp. Bahkan kami sudah gelar audiensi yang pada waktu itu dihadiri oleh bapak Sekda,” kata dia, Rabu (3/3/20219).
Akan tetapi sampai saat ini, ucap Soleh, tidak ada tindakan konkrit dan bahkan tidak ada sedikitpun respons dari pemerintah setempat.
“Sudah cukup lama kami dan masyarakat serta para pengguna jalan lainnya merasa menderita, karena kalau kita mengingat janji-janji politiknya Bupati Baddrut Tamam pada saat kampanye dulu, akan memprioritaskan infrastruktur jalan. Nah, kalau seperti ini berarti Bupati Baddrut Tamam telah ingkar janji alias corpot,” kesalnya.
Salah seorang pengguna jalan di jalan poros tersebut, Muhammad juga mengaku dan mengeluhkan kondisi jalan yang saat seperti kolam lumpur itu.
“Jalan ini sudah sangat memprihatikan mas, dan jujur sangat membuat saya secara pribadi jengkel, karena melalui akses jalan ini setiap hari saya mencari rejeki untuk menumpang ekonomi keluarga. Nah kalau seperti ini, Pemerintah itu bukan memikirkan kesejahteraan masyarakat, tapi mensejahterakan perutnya sendiri,” papar Mohammad.
Akan tetapi terlepas semua itu, ucap Mohammad, dirinya dan tentunya masyarakat yang lain berharap agar jalan poros tersebut segera diperbaiki.
(Mp/nir/uki)