SUMENEP, MaduraPost – Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, kerahkan personel untuk melakukan pengawasan di 12 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang mengalami lonjakan jumlah konsumen hingga terjadi antrian panjang.
12 SPBU tersebut dijaga ketat oleh anggota TNI-Polri. Hal ini untuk mengantisipasi adanya aksi massa terkait kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang hari ini sudah mengalami kenaikan.
Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko mengaku sudah berkoordinasi dengan Kodim 0827 setempat untuk mengerahkan personelnya ke SPBU yang mengalami antrian panjang.
“Sebanyak 12 SPBU yang ada di Kabupaten Sumenep telah dilakukan pengamanan oleh TN-Polri, masing-masing SPBU dijaga oleh 1 orang TNI dan 2 orang Polri,” ujar Kapolres Edo, Sabtu (03/09).
Menurutnya, langkah ini dilakukan demi memastikan keamanan SPBU dan para konsumen yang mengantri untuk membeli BBM, seiring dengan terjadinya kenaikan harga BBM sendiri.
“Masyarakat Kabupaten Sumenep perlu kita jaga keamanannya, supaya jangan panik, jangan ada yang melakukan penimbunan. Kami akan melakukan penjagaan, sosialisasi dan edukasi. Jika ditemukan ada yang melakukan penimbunan BBM bakal kami tindak tegas,” ucap Kapolres Sumenep.
Untuk diketahui, berdasarkan putusan pemerintah per tanggal 3 September 2022 pukul 14.30 WIB harga BBM mengalami kenaikan, meliputi:
-
Pertalite yang awalnya Rp 7.650 per liter naik menjadi Rp 10.000 per liter.
-
Solar subsidi yang awalnya Rp 5.150 per liter naik menjadi Rp 6.800 per liter.
-
Pertamax yang awalnya Rp 12.500 naik menjadi Rp 14.500 per liter.