Scroll untuk baca artikel
DaerahHeadlinePeristiwa

Dinas dan Penegak Hukum Diduga Tutup Mata, Proyek Berumur Satu Tahun Bongkar, kini Dibangun lagi

15
×

Dinas dan Penegak Hukum Diduga Tutup Mata, Proyek Berumur Satu Tahun Bongkar, kini Dibangun lagi

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN, MaduraPost – Undang Undang No 2 Tahun 2017 Tentang jasa kontruksi nampaknya tidak berlaku untuk pekerjaan proyek Pembangunan tebing Jalan di Jalan Nasional Pamekasan, Tepatnya di Desa Pamoroh Kecamatan Kadur.

Pada awal tahun 2019, Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan proyek dilokasi yang dimaksud.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Namun pada awal tahun 2020, proyek tersebut ambruk dan pemerintah kembali mengalokasikan anggaran untuk pembangunan baru dilokasi yang sama.

Baca Juga :  Maltuful Anam : “SUTEKI” Harus Dihukum Maksimal, Alumni Siap Mengawal

Pekerjaan proyek yang saat ini sedang berlangsung banyak menuai sorotan sejumlah LSM dan masyarakat. Karena dilokasi proyek tidak terpasang papan informasi terkait proyek yang sedang dikerjakan.

Khairul Kalam salah satu pegiat LSM Pamekasan mengatakan bahwa proyek yang diduga bermasalah tersebut justru menjadi keuntungan pihak penyedia jasa.

Namun Khairul juga menyayangkan sikap dinas terkait terutama UPT PU Bina Marga Jawa Timur yang terkesan ikut memanipulasi dalam proyek tersebut.

Baca Juga :  Kepemimpinan Achmad Fauzi Wongsojudo Bawa Sumenep Raih Deretan Penghargaan Sepanjang 2025

Begitu juga Aparat penegak hukum yang ada di kabupaten Pamekasan yang diduga tutup mata dengan proyek yang diduga tumpang tindih.

“Proyek yang sebelumnya baru satu tahun dibangun, kemudian bongkar. Sekarang Pemerintah kembali menganggarkan untuk proyek dilokasi yang sama,” Kata Khairul, Jumat (03/04/2020).

Khairul menambahkan bahwa proyek yang saat ini sedang dikerjakan diduga tidak sesuai RAB, Sehingga dimungkinkan bahwa proyek tersebut juga tidak akan bertahan lama.

Baca Juga :  Aneh ! Dua Desa di Sumenep Belum Cairkan DD Tahap 3 Tahun 2019

“Kami kemaren ke lokasi, Kualitas campuran antara pasir dan semen sangat tidak sesuai, Sehingga proyek tersebut akan mudah ambruk,” Tutup Khairul. (Mp/liq/lam)