Scroll untuk baca artikel
Hukum & Kriminal

Diduga Depresi, Pemuda di Sumenep Bunuh Neneknya Sendiri Usai Gagal Bunuh Diri

Avatar
14
×

Diduga Depresi, Pemuda di Sumenep Bunuh Neneknya Sendiri Usai Gagal Bunuh Diri

Sebarkan artikel ini
PERISTIWA. Polisi saat melakukan olah TKP kasus pembunuhan di Desa Daramista, Kecamatan Lenteng. (Istimewa for MaduraPost)
PERISTIWA. Polisi saat melakukan olah TKP kasus pembunuhan di Desa Daramista, Kecamatan Lenteng. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Sebuah tragedi menggemparkan warga Dusun Jalak, Desa Daramista, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Senin (4/8/2025) pagi.

Seorang pemuda berinisial MW (30) diduga membunuh nenek kandungnya sendiri usai aksi percobaan bunuh dirinya digagalkan oleh kakak iparnya.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB di rumah keluarga MW. Menurut Kepala Desa Daramista, Dody Arista, pelaku awalnya hendak mengakhiri hidup, namun berhasil dicegah oleh kakak iparnya. Tidak diketahui pasti apa yang menjadi penyebab MW nekat ingin bunuh diri.

“Anak ini sempat ingin bunuh diri, tapi berhasil dicegah oleh kakak iparnya. Karena merasa kesal dan gagal, dia malah melampiaskan emosinya kepada neneknya sendiri,” ujar Dody saat dikonfirmasi MaduraPost, Senin (4/8) siang melalui via telepon.

Baca Juga :  Gedung Rp100 Miliar DPRD Sumenep Diklaim Milik Rakyat, Tapi Wartawan Dilarang Meliput

Nenek MW, yang berusia sekitar 80 tahun, mengalami luka parah di bagian belakang kepala akibat pukulan benda tumpul dan tewas di tempat kejadian.

Kejadian ini disaksikan oleh beberapa warga, termasuk tukang bangunan yang sedang bekerja di rumah tetangga.

“Banyak warga yang ada di lokasi saat itu, tapi mereka tidak berani mendekat karena pelaku membawa besi cor. Bahkan, tetangganya sendiri ketakutan,” tambah Dody.

Diketahui, MW adalah anak bungsu dari dua bersaudara dan tinggal serumah dengan nenek, orang tua. Sementara rumah kakak iparnya masih terbilang dekat.

Baca Juga :  Kades Bulung Jadi Tersangka Utama Kasus Pembacokan di Bangkalan

Sehari-hari ia tidak bekerja dan hanya berada di rumah. Kepala desa menyebut, sejak kecil MW memang memiliki riwayat gangguan mental.

“Dia memang ada kelainan kejiwaan sejak kecil. Tidak sekolah, tidak bekerja, dan tidak menikah. Di rumah ya cuma dengan keluarganya,” ungkapnya.

Usai insiden berdarah tersebut, MW juga ditemukan mengalami luka sayatan di lengan tangan kiri, diduga akibat aksi percobaan bunuh dirinya yang sempat dilakukan sebelumnya.

Ia kemudian dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara petugas kepolisian langsung mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi dan melakukan olah TKP.

Baca Juga :  Kronologi Warga Madura Tantang Carok di Yogyakarta Dipicu Aksi Premanisme Etnis Papua 

Kapolsek Lenteng, Iptu Dovie, saat dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan detail. Ia menyarankan agar informasi lebih lanjut dapat dikonfirmasi langsung ke Kanit Reskrim.

“Maaf baru bisa balas. Saya masih zoom sekarang. Kalau ingin lebih cepat, silakan hubungi Kanit Reskrim. Sama saja,” ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut.

Infomasi yang dihimpun media ini, kondisi di rumah duka tengah dilakukan proses pemakaman kepada korban.***