SAMPANG, MaduraPost – Forum Sampang (Forsa) Hebat menggelar rapat terbuka terkait Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) di Cafe Kenkaro, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Sampang.
Dalam rapat tersebut, membahas tentang keuangan yang tidak diketahui jejaknya. Hal ini terjadi lantaran uang ratusan juta hasil dari jatah 10 paket proyek pengawasan tahun 2020, untuk pengurus Forsa dari Pemkab Sampang diduga lenyap.
Akhir-akhir ini, nama Forsa yang menjadi wadah sejumlah LSM dan media di Kabupaten Sampang, terjadi perpecahan internal.
Bahkan, saat ini Forsa yang sebelumnya mempunyai nama “Forsa Hebat” setelah terjadi perpecahan internal namanya menjadi “Forsa Perjuangan” dengan kepengurusan berbeda.
Ketua Forsa Hebat, Nur Hasan mengatakan, bahwa dirinya mengadakan rapat terbuka soal keuangan, karena sempat ramai di pemberitaan media massa.
“Tidak ada lain dalam rapat tersebut, mengenai penjelasan tentang keuangan yang raib di Forsa Hebat, agar bisa mengetahui kemana larinya sisa uang yang tidak jelas sampai saat ini,” katanya, Kamis (5/2/2021).
Pihaknya menyayangkan, terhadap Pembina Forsa, karena tidak hadir dalam laporan pertanggungjawaban.
“Namun, pada akhirnya agenda ini, hingga teman-teman Forsa Hebat tahu kemana raibnya uang yang selama ini ramai di medsos,” tegasnya.
Semantara itu, Saleh selaku pembina, saat dikonfirmasi terkait tidak hadir pada Rapat LPJ mengatakan, pihaknya tidak hadir, karena informasinya mendadak.
“Saya bukan tidak mau hadir, tapi karena ada keperluan yang mendesak. Kalau memang mau mengadakan rapat SPJ, seharusnya satu atau dua bulan yang lalu,” singkatnya.
(Mp/man/rus)






