SUMENEP, Madurapost.id – Memasuki musim kemarau tahun 2020, kekeringan air di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur kembali melanda dan semakin mulai meluas. Kini ada tujuh Kecamatan yang mengajukan penyaluran air bersih.
“Sementara yang masuk ke kita, masih ada tujuh Kecamatan yang menyampaikan usulan permintaan dropping air bersih,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd. Rahman Riadi saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, Selasa (29/09/2020).
Tujuh Kecamatan itu meliputi Batuputih, Pasongsongan, Rubaru, Ganding, Talango, Batang-Batang, dan Saronggi.
“Bantuan air bersih akan kita proses sesuai dengan permintaan dari Kecamatan,” kata dia.
Dari hasil pemetaan wilayah yang dilakukan BPBD Sumenep, tercatat ada 29 desa yang tersebar di 9 kecamatan mengalami dampak kekeringan. Baik kering kritis, kering terbatas maupun kering langka.
“Kalau yang kemarin, baru kecamatan Ambunten kita dropping air bersih dengan menggunakan dana talangan yang ada di BPBD. Disana kita dahulukan karena kering kritis,” terangnya.
Pihaknya mengaku, saat ini sedang melakukan proses pengajuan kepada Bupati untuk penambahan dana biaya tak terduga untuk penanganan kekeringan.
“Nah, kami kemarin sudah menyampaikan ke Bupati permohonan dana tambahan, dan sudah turun. Insya allah sehari atau dua hari sudah bisa diambil, sekarang masih proses di BPPKAD,” tukasnya. (Mp/al/kk)