SUMENEP, MaduraPost – Warga Desa Kebunan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sering resah akibat air yang mengalir dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sering mati tanpa adanya pemberitahuan.
Hal ini dialami Sahari (57), warga setempat yang merasa dirugikan akibat tidak ada pemberitahuan pemadamam air milik PDAM. Pria paruh baya ini mengaku sudah puluhan tahun menggunakan jasa PDAM tersebut.
Saat air mati alias tidak ada aliran air sewaktu malam, dirinya terkadang bingung, mengapa air macet pada malam hari.
“Ini bahkan tidak ada pemberitahuan sama sekali,” kata pria pensiunan perawat ini, Selasa (14/12).
Seharusnya, kata dia, pihak PDAM memberikan pengumuman pemberitahuan kepada konsumen jika ada pemadaman air, agar tidak membuat konsumen merasa resah.
“Kami kecewa dengan pelayanan PDAM ini,” kata dia dengan nada kesal.
Diketahui, air milik PDAM berhenti mengalir ke rumah warga sejak pukul 19.00 WIB. Hingga saat ini, belum juga hidup.
Tidak hanya Sahari, warga satu desa dengannya juga mengeluh dengan pelayanan PDAM yang sering terulang-ulang, yakni putusnya aliran air tanpa ada pemberitahuan.
Devi (39) menjelaskan, apabila kejadian tersebut bukan kali pertama dialaminya. Kadang, kata Devi, satu bulan bisa terjadi hingga 6 sampai 10 kali.
“Padahal saya tidak pernah nunggak untuk membayar,” kata Devi menambahkan.
Sementara itu, Direktur PDAM Sumenep Febmi Noerdiansyah membenarkan, jika ada pemadaman air. Alasannya, ada penggantian pompa air karena terkena sambaran petir.
“Tadi subuh terkena petir. Tapi nanti insyaAllah sudah hidup kembali. Infonya sudah finishing, menunggu aplikasi kering dan langsung dilakukan pendistribusian air,” kata Febmi, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsAppnya oleh media ini.
Pihaknya menjelaskan, jika ada warga yang mengeluh akibat sering matinya air, bisa langsung melaporkan ke kantor PDAM Sumenep.
“Nanti bisa di cek jaringannya, karena mestinya di kami normal,” ujar Febmi.
Terkait tidak adanya informasi kepada konsumen jika ada pemadaman air, pihaknya mengaku sudah menginfokan kepada pelanggan yang terdampak.
“Tapi ada kemungkinan beberapa pelanggan juga tidak terima info, mohon dimaafkan,” kata dia.