SAMPANG, MaduraPost – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meninjau langsung penyebab banjir di Kabupaten Sampang. Pemicunya pompa air milik pemprov itu bermasalah dan tidak berfungsi.
Pompa yang berada di Jalan Delima dan Jalan Raya Panggung itu jadi pemerintah provinsi setelah Bupati Sampang Slamet Junaidi memberi tahu.
Wagub Jatim Emil Dardak mengapresiasi langkah cepat Bupati Sampang Slamet Junaedi dan Wakil Bupati Abdullah Hidayat yang langsung menghubungi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Jatim.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya di telpon langsung untuk bisa mengecek ke Sampang, untuk mengatasi permasalahan mesin pompa air, ternyata benar apa yang saya lihat di lapangan,” ujar Emil Dardak.
Menurut mantan Bupati Trenggalek ini pompa air yang diceknya merupakan bantuan langsung dari provinsi Jawa Timur dan pengoperasiannya pun merupakan tanggung jawab DPUPR Provinsi Jawa Timur, sehingga ia langsung turun tangan meninjau pompa tersebut.
“Karena mesin pompa ini merupakan bantuan dari Pemprov, maka saya harus turun langsung dan cepat segera di atasi dengan antisipasi pengiriman genset yang bisa mengerakkan mesin supaya tetap berjalan dan berfungsi,” tutur Emil.
Sementara itu Bupati Sampang Slamet Junaidi menyatakan, hasil tinjauan di dua titik pompa air memang mesinnya tidak hidup. Hal ini menimbulkan pintu air tidak berfungsi sehingga air yang berada di jalanan tidak dapat disedot dan menimbulkan genangan air.
“Mesin pompa yang tidak efektif, seperti di Jalan Raya Panggung mesin tidak hidup, pintu air tidak berfungsi sama sekali, padahal itu merupakan titik induk untuk bisa membuka air supaya cepat habis, sedangkan di Jalan Delima karena over head akibat lama tidak terpakai,” Jelas Bupati Slamet Junaidi.
Ia menambahkan, ada sejumlah hal mengecewakan Wagub Jatim dan pihaknya saat meninjau dua lokasi rumah pompa air. Mengingat teknisi dari unit siaga banjir Dinas Pekerja Umum Sumber Daya Air Jawa Timur tidak mengetahui adanya kerusakan mesin pompa. Hal ini membuat pompa air tak mampu berjalan dengan sebagaimana fungsinya.
“Bagaimana bisa perbaiki mesin kalau tidak paham dengan keadaan mesinnya, ini bisa menghambat pekerjaannya, sedangkan kita perlu cepat untuk tangani hal ini,” keluhnya.
Dirinya meminta untuk antisipasi sementara, dengan sesegera mungkin mengirimkan genset cadangan. Hak ini supaya pompa air yang menjadi penyedot air di rumah pompa kembali berfungsi untuk menyedot air genangan banjir.
Pihaknya pun sebenarnya telah mengirimkan surat ke gubernur melalui Dinas PUPR Jawa Timur pada tahun 2019, untuk segera mungkin mengganti kabel mesin yang hilang di tahun 2018. Namun sampai saat ini, perbaikan dua pompa air induk belum juga dilakukan.
Penanganan genangan air selama ini hanya mengandalkan tiga pompa berkapasitas kecil, dari total lima pompa termasuk dua pompa induk.
Kelima pompa air tersebut merupakan bantuan dari Pemprov Jawa Timur yang dianggarkan senilai Rp 50 miliar.
(Mp/man/rus)