SAMPANG, MaduraPost – Wakil Bupati Sampang menyatakan dukungan penuh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG)yang digagas pemerintah pusat. Program ini, kata dia, bukan hanya sebatas seremonial, melainkan menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat, terutama di daerah pedesaan.
“Sejauh ini saya sering turun langsung meresmikan dapur MBG. Alhamdulillah, jumlahnya di Sampang terus bertambah dari waktu ke waktu,” ujar Wakil Bupati yang akrab disapa Lora Wabup itu, Selasa, 30 September 2025.
Menurut dia, program MBG tidak hanya terpusat di kawasan perkotaan, tetapi sudah menyebar hampir merata di setiap kecamatan di Kabupaten Sampang. Hal itu dianggap penting agar manfaat program bisa dirasakan secara adil, termasuk bagi masyarakat di wilayah pelosok yang kerap terkendala akses terhadap kebutuhan pokok.
“Pemerataan ini krusial. Jangan sampai dapur MBG hanya ada di pusat kota. Dengan sebaran yang merata, masyarakat desa juga bisa ikut menikmati,” ucapnya.
Manfaat Konkret di Lapangan
Program MBG disebut memberi manfaat berlapis. Pertama, memastikan kebutuhan pangan bergizi bagi warga miskin maupun kelompok rentan terpenuhi. Kedua, menekan angka stunting yang selama ini masih menjadi masalah di Madura, termasuk Sampang. Data Dinas Kesehatan Jawa Timur tahun 2024 mencatat, prevalensi stunting di Kabupaten Sampang berada di atas rata-rata provinsi.
“Dengan hadirnya dapur MBG, ibu hamil, balita, dan anak sekolah punya akses lebih baik terhadap makanan bergizi. Ini adalah investasi kesehatan generasi kita,” kata Ra Mafudz.
Selain itu, dapur MBG juga berdampak pada perputaran ekonomi lokal. Sebab, bahan makanan yang digunakan sebagian besar dibeli dari petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil di sekitar dapur. “Jadi manfaatnya ganda: gizi masyarakat terjamin, ekonomi rakyat kecil juga bergerak,” ujarnya.
Didukung Presiden
Pemerintah Kabupaten Sampang, lanjut dia, akan terus mendorong percepatan realisasi program MBG sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, MBG adalah bagian dari ikhtiar pemerintah dalam mencapai tujuan nasional jangka panjang, yakni mencetak sumber daya manusia sehat dan produktif.
“Program MBG bukan sekadar bagi-bagi makanan. Ada visi besar di dalamnya: memastikan rakyat Indonesia tidak kekurangan gizi dan mampu berdaya saing di masa depan,” ucapnya menegaskan.
Ia menambahkan, pihaknya membuka ruang bagi seluruh elemen, mulai dari organisasi masyarakat, pondok pesantren, hingga dunia usaha, untuk ikut serta mendukung dapur MBG. Kolaborasi lintas sektor diyakini akan mempercepat capaian target program.
Antusiasme Masyarakat
Beberapa warga yang ditemui di dapur MBG Kecamatan Sokobanah mengaku terbantu. Siti, seorang ibu rumah tangga, mengatakan dirinya rutin mendapatkan jatah makanan bergizi untuk anak balitanya.
“Sekarang anak saya lebih doyan makan sayur, karena setiap hari dapat menu lengkap dari dapur MBG. Tidak seperti dulu, kadang hanya makan nasi dan garam,” katanya.
Sementara itu, pengelola dapur MBG di Kecamatan Sokobanah menyebut program ini juga membuka lapangan kerja baru. Sejumlah ibu rumah tangga direkrut menjadi tenaga masak dan distribusi, sehingga ikut menambah penghasilan keluarga.
Dorongan Percepatan
Lora Wabup menegaskan kembali komitmennya agar setiap kecamatan di Sampang memiliki dapur MBG aktif.
“Kami ingin memastikan tidak ada satu pun warga Sampang yang tertinggal dalam mendapatkan makanan bergizi. Ini adalah hak dasar rakyat yang harus dijamin negara,” katanya.
Ia berharap ke depan, program ini tidak hanya berjalan di tingkat formal, melainkan menjadi budaya gotong royong di masyarakat.
“Kalau kesadaran kolektif tumbuh, saya yakin tujuan besar Presiden untuk membangun bangsa yang sehat dan kuat bisa tercapai lebih cepat,” ujarnya.






