SUMENEP, MaduraPost – Angka stunting di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus menunjukkan tren penurunan yang signifikan berkat upaya intensif yang digerakkan oleh Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo.
Dukungan dari pemerintah daerah dinilai sangat berperan dalam keberhasilan pengurangan stunting di wilayah tersebut.
Menurut data dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, terjadi penurunan drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2021, tingkat stunting di Sumenep mencapai 29 persen. Namun, angka ini berhasil ditekan menjadi 21,6 persen pada tahun berikutnya, dan terus turun hingga 16,7 persen pada 2023. Dari tahun 2022 ke 2023 saja, tercatat penurunan sebesar 4,9 persen.
Kepala Dinkes P2KB Sumenep, Ellya Fardasah, menekankan pentingnya peran Bupati Achmad Fauzi dalam pencapaian ini.
“Hasil yang menggembirakan ini tidak terlepas dari dukungan penuh Bapak Bupati yang berkomitmen tinggi dalam menangani masalah stunting,” kata Ellya dalam keterangannya, Selasa, (12/11).
Ellya juga menjelaskan, bahwa berbagai program telah dijalankan dengan melibatkan banyak pihak, seperti tenaga kesehatan dan keluarga yang memiliki anak berisiko stunting.
Pemerintah daerah juga melakukan pemantauan dan pendampingan intensif untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
“Dengan terus memperkuat sinergi dan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat, kami yakin angka stunting di Sumenep dapat ditekan lebih rendah lagi di masa depan,” tambahnya.
Pemkab Sumenep berkomitmen mempertahankan tren positif ini dengan memperkuat program-program kesehatan dan gizi secara lebih terfokus.***