PAMEKASAN, MaduraPost – Tim pemenangan dari partai koalisi pengusung Paslon Tauhid (Fattah-Mujahid) mendatangi KPU Pamekasan dalam rangka melakukan evaluasi terkait pelaksanaan debat pertama calon Bupati dan wakil Bupati Pamekasan yang digelar KPU pada 20 Oktober 2024 kemaren.
Dalam kesempatan tersebut, Moh Alim selaku Sekretaris Partai koalisi menilai bahwa dalam pelaksanaan debat pertama yang dilaksanakan KPU Pamekasan terdapat banyak tata tertib yang dilanggar oleh sejumlah tim sukses Paslon, namun dibiarkan oleh KPU.
“Kami sudah mengikuti aturan dan tatib yang dibuat KPU, seperti dilarang membawa APK dan sebagainya, tapi kami melihat Tim dari Paslon lain dibiarkan oleh KPU, ini kan tidak adil,” Kata Halim.
Hal senada disampaikan Abdul Hamid dari Partai Gerindra. Menurutnya, acara debat pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan 2024 yang digelar KPU Gagal karena membiarkan Paslon membawa contekan, Sehingga suasana debat menjadi seperti forum lomba pidato.
“Debat itu tarung ide dan gagasan, bukan membaca catatan,” Kata Hamid.
Pihaknya berharap agar dalam pelaksanaan debat kedua yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 November mendatang, KPU melarang semua Paslon membawa buku catatan.
“Jadi, KPU yang menyediakan kertas dan bulpen di podium debat, Jangan paslon yang membawa sendiri,” Lanjut Hamid.
Dalam kesempatan tersebut, Tim pemenangan Paslon Tauhid diterima langsung oleh Komisioner KPU Amiruddin. Kepada tim Tauhid, Amir mengatakan bahwa ada beberapa hal dalam pelaksanaan debat pertama yang memang harus dievaluasi.
Sehingga masukan dari semua pihak, termasuk dari tim sukses pasangan calon bupati dan wakil bupati pamekasan sangat diharapkan.
Sementara itu, menanggapi permintaan dari Tim Tauhid agar Paslon dilarang membawa catatan saat debat, Amir tidak bisa memberikan jawaban. Karena menurut Amir, secara aturan PKPU tidak ada larangan.
“Dalam PKPU Nomer 13 Tahun 2024 terkait pelaksanaan debat, Tidak ada larangan Paslon membawa catatan, Tapi ini menjadi masukan yang nanti akan dimusyawarahkan,” Kata Amir.