Tim Kemensos Intimidasi Keluarga Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Sumenep

Avatar

- Jurnalis

Jumat, 10 November 2023 - 11:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Potret dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean Sumenep. (Istimewa for MaduraPost)

ILUSTRASI. Potret dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean Sumenep. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Kasus dugaan pelecehan seksual di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diduga ada intimidasi Tim Kemensos. Jumat, 10 November 2023.

Hal itu dibeberkan Sekcab KPI Sumenep, Nunung Fitriana. Sebagai salah satu lembaga yang mengawal kasus ini.

Dirinya mengaku miris dengan pendamping Tim Kemensos yang ikut andil dalam kasus tersebut namun malah diduga melakukan intimidasi terhadap keluarga korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Heboh! Caleg Partai Hanura di Sumenep Jual Bantuan Traktor ke Luar Madura

“Kemarin sore ada intimidasi dengan alasan si bibi mengambil gambar dari orang-orang Kemensos pada keluarga korban sampai bibinya histeris, ketakutan dan ini yang membuat keluarga korban semakin kecewa,” kata Nunung dalam keterangan resminya pada media, Jumat (10/11).

“Sampai tadi malam tetap ada upaya melobi kepada ibu korban untuk mau di bawa ke Jawa Tengah. Padahal masih ada adek korban di Kangean yang berusia 6 tahun,” sambungnya lebih lanjut.

Baca Juga :  Jokowi Minta Dana Desa Juga Dipakai untuk Tangani Wabah Covid-19

Nunung mengatakan, hari ini korban berikut keluarganya akan mendatangi Dinsos P3A Sumenep untuk menyatakan sikap untuk tidak didampingi lagi oleh dinas terkait.

“Mereka menyatakan tidak ingin didampingi lagi oleh dinas sosial ataupun wakil Kemensos (Margopatilaras) yang memaksa mereka ikut ke sentra rehabilitasi di Pati karena pertimbangan yang sangat jauh,” ujar Nunung.

Nunung mengungkapkan, sebenarnya keluarga korban lebih setuju jika dirawat atau di rehab di salah satu pondok pesantren yang ada di Sumenep.

Baca Juga :  Disbudporapar Sumenep Perkuat Upaya Pelestarian Seni dan Budaya Lokal

Dia juga menilai, dalam penanganan kasus seperti ini seharusnya kenyamanan korban dan keluarga menjadi prioritas.

“Namun Dinsos dan Kemensos malah bersikap seperti ini, oleh karena itu pagi ini keluarga memutuskan berhenti didampingi Dinsos Sumenep,” tandasnya.

Sekedar informasi, hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan resmi dari Tim Kemensos.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dinas PUPR Pamekasan Akan Hentikan Proyek Peningkatan Jalan Tlagah – Bulangan Barat
Wabup Sampang RKH Ahmad Mahfudz: Cinta Tanah Air Adalah Iman, NU Harus Jadi Penjaga Moral Bangsa
Abaikan Laporan Polisi, CV Dzarrin Putra Utama Ngutot Serobot Tanah Warga
Wabup Sampang Dorong Percepatan MBG, Sebut Manfaat Ganda bagi Rakyat
Politisi Gerindra Minta BGN Evaluasi Ahli Gizi Setiap SPPG di Pamekasan
Hari Ini Judi Sabung Ayam Digelar Terbuka di Desa Sokobanah Tenga
Ingin Mencontoh Nabi Muhammad, Bambang Merangkul Mantu, Membuang Anak..?
RKH. Muhammad Mudatstsir Badruddin : Zaman Fitnah, Diam Lebih Baik

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 09:21 WIB

Dinas PUPR Pamekasan Akan Hentikan Proyek Peningkatan Jalan Tlagah – Bulangan Barat

Kamis, 9 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Wabup Sampang RKH Ahmad Mahfudz: Cinta Tanah Air Adalah Iman, NU Harus Jadi Penjaga Moral Bangsa

Jumat, 3 Oktober 2025 - 16:11 WIB

Abaikan Laporan Polisi, CV Dzarrin Putra Utama Ngutot Serobot Tanah Warga

Rabu, 1 Oktober 2025 - 06:50 WIB

Wabup Sampang Dorong Percepatan MBG, Sebut Manfaat Ganda bagi Rakyat

Selasa, 30 September 2025 - 07:34 WIB

Politisi Gerindra Minta BGN Evaluasi Ahli Gizi Setiap SPPG di Pamekasan

Berita Terbaru