Scroll untuk baca artikel
Daerah

Tiga Satgas Khusus Dibentuk, Dinas PUTR Sumenep Genjot Perbaikan Kota

Avatar
15
×

Tiga Satgas Khusus Dibentuk, Dinas PUTR Sumenep Genjot Perbaikan Kota

Sebarkan artikel ini
PROFIL. Potret Kepala Dinas PUTR Sumenep, Eri Susanto, saat diwawancara pada sebuah acara beberapa waktu lalu. (Istimewa for MaduraPost)
PROFIL. Potret Kepala Dinas PUTR Sumenep, Eri Susanto, saat diwawancara pada sebuah acara beberapa waktu lalu. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Dalam rangka meningkatkan kualitas infrastruktur dan kebersihan lingkungan perkotaan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, membentuk tiga tim satuan tugas (satgas) yang memiliki fokus kerja berbeda.

Ketiganya ditugaskan untuk menangani persoalan drainase, sungai tersumbat, hingga jalan berlubang di area kota.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kepala Dinas PUTR Sumenep, Eri Susanto menjelaskan, bahwa pihaknya mengerahkan Satgas Merah sebanyak 28 orang guna membersihkan saluran drainase dari tumpukan sampah.

Tim ini aktif bekerja setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 12.00 WIB dan telah melaksanakan aksi pembersihan di beberapa titik strategis, termasuk gorong-gorong di Jalan Setia Budi.

Baca Juga :  Rapat Pleno Pilpres KPU Pamekasan Selesai, Berikut Perolehan Masing Masing Calon

Di samping itu, dibentuk pula Satgas Kali Marengan yang terdiri dari 25 petugas. Fokus utama satgas ini adalah membersihkan sampah serta endapan lumpur di sepanjang aliran Kali Marengan, mulai dari kawasan Kampung Arab sampai ke Geledak Rantai. Mereka menjalankan tugas setiap pagi mulai pukul 06.00 hingga 11.00 WIB.

“Petugas kami akan menegur langsung jika mendapati masyarakat membuang sampah ke sungai. Namun sayangnya, masih ada warga yang melakukannya diam-diam, biasanya saat dini hari,” tutur Eri belum lama ini, Jumat (11/7).

Baca Juga :  Pimpinan Umum LPM Retorika Hadiahkan Buku Kumpulan Esai di Pelantikan Pengurus

Ia menyebutkan, jenis sampah yang paling sering ditemukan adalah popok bayi sekali pakai, pembalut, dan limbah plastik. Sampah-sampah tersebut menyebabkan sungai dangkal dan aliran air menjadi terhambat, yang pada akhirnya bisa memicu banjir serta mengganggu kondisi jalan di sekitarnya.

Untuk menangani permasalahan jalan berlubang, PUTR juga membentuk Satgas Tutup Lobang yang beranggotakan sembilan orang.

Baca Juga :  Telan Anggaran Rp 100 Juta, Proyek Tambal Sulam Jalan Desa Pabean di Probolinggo Jadi Sorotan

Satgas ini secara rutin melakukan penambalan jalan rusak di berbagai titik dalam kota. Meskipun jumlah anggotanya masih terbatas, Eri memastikan bahwa pihaknya akan menambah personel demi mempercepat perbaikan.

“Pembentukan tiga satgas ini merupakan langkah antisipatif agar infrastruktur tetap terjaga dan pelayanan publik tidak terganggu,” jelasnya.

Eri pun mengajak masyarakat agar ikut menjaga kebersihan lingkungan, terutama tidak membuang sampah ke saluran air dan sungai.

“Keterlibatan warga sangat penting untuk menjaga kota tetap bersih dan fasilitas umum kita tidak cepat rusak,” tandasnya.***