PAMEKASAN, MaduraPost – Puluhan aktivis yang tergabung dalam Forum NGO Madura menggelar aksi protes di depan Kantor Bupati Pamekasan pada Senin (2/9/2024).
Aksi ini merupakan bentuk evaluasi terhadap kinerja Pj Bupati Pamekasan, Masrukin, yang akan segera mencapai satu tahun masa jabatannya.
Dengan membawa tema “Evaluasi Kinerja Pj Bupati Pamekasan Menjelang Satu Tahun,” massa menunjukkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan Masrukin.
Para demonstran melempar telur busuk, membakar ban bekas, serta membawa Al-Qur’an sebagai simbol sumpah untuk menantang Pj Bupati terkait dugaan gratifikasi dan jual beli jabatan dalam mutasi pejabat yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Ada dugaan kuat terjadi transaksi jual beli jabatan dan kompromi dalam kesepakatan yang jahat,” ujar Zaini Wer Wer, salah satu orator aksi.
Massa menganggap Pj Bupati sengaja menghindari pertemuan dengan mereka karena mengetahui akan disumpah dengan Al-Qur’an di depan publik untuk membuktikan keterlibatannya atau tidak dalam praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Tidak hanya soal dugaan jual beli jabatan, massa aksi juga mengkritik lemahnya penegakan Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup).
“Contoh yang nyata adalah semrawutnya tata ruang kota, temuan BPK terkait pembayaran BPJS untuk orang yang sudah meninggal, serta banyaknya persoalan lain yang belum terselesaikan,” tegas Zaini.
Aksi yang semakin memanas ini hanya direspon oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pamekasan, Syaifuddin.
Namun, kehadirannya justru ditolak oleh massa aksi karena dianggap tidak mampu memberikan jawaban yang memadai berdasarkan data.
Puluhan aktivis yang dipimpin Zaini Wer Wer akhirnya membubarkan diri dengan rasa kecewa.
Mereka berjanji akan melaporkan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bermasalah sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinan Pj Bupati Pamekasan.***