Scroll untuk baca artikel
Headline

Tayangan Trans7 Dinilai Cemarkan Nama Baik Kiai dan Pesantren Lirboyo

Avatar
25
×

Tayangan Trans7 Dinilai Cemarkan Nama Baik Kiai dan Pesantren Lirboyo

Sebarkan artikel ini
Moh Ali Muhsin, ketua PGMNI Jawa Timur (foto: istimewa/madurapost).

SAMPANG, MaduraPost Tayangan salah satu program di stasiun televisi nasional Trans7 menuai kecaman luas dari kalangan pesantren dan tokoh agama. Tayangan berjudul “Santrinya Minum Susu Aja Kudu Jongkok, Emang Gini Kehidupan Pondok?” itu dinilai menyesatkan dan merugikan marwah kiai serta lembaga pesantren di Indonesia, khususnya Pondok Pesantren Lirboyo.

Ketua Punggawa Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI) Jawa Timur, Moh. Ali Muhsin, menyebut tayangan dalam program Expos tersebut tidak memenuhi asas keberimbangan dan verifikasi informasi sebagaimana diatur dalam Kode Etik Jurnalistik.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Tersangka Oknum DC yang Diduga Kabur ke Madura Akan Ditetapkan DPO

“Video itu menampilkan sosok Kiai Anwar Mansur, Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo, dengan narasi provokatif yang menyulut emosi para santri, alumni, dan masyarakat,” ujar Muhsin, Senin (14/10/2025).

Menurutnya, framing yang dibangun tayangan itu menggiring opini publik seolah-olah pesantren adalah tempat dengan aturan ekstrem dan para kiai hidup mewah karena menerima amplop dari masyarakat.

“Padahal, amplop yang diberikan santri atau masyarakat kepada kiai bukan hasil paksaan, tapi bentuk penghormatan dan kecintaan. Justru banyak kiai yang mengeluarkan uang pribadi untuk kebutuhan pembangunan dan operasional pesantren,” jelasnya.

Baca Juga :  JCW Layangkan Surat Permohonan Audit Dana Hibah KONI Sampang ke Inspektorat

Muhsin menilai, konten semacam itu sangat berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang telah berjasa besar dalam mencerdaskan bangsa.

“Tayangan seperti itu jelas menimbulkan persepsi keliru. Harusnya wartawan melakukan klarifikasi dan wawancara langsung agar informasi yang disampaikan berimbang,” tegasnya.

Ia pun mendesak agar Trans7 segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf terbuka kepada Kiai Anwar Mansur dan keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo. Langkah ini, kata dia, penting untuk meredam kemarahan publik dan memulihkan citra pesantren.

Baca Juga :  Truk Pengangkut Kayu Bakar Terguling, Dua Orang Meninggal Dunia

“Kami berharap Trans7 bersikap bijak dan terbuka. Santri dan alumni Lirboyo di berbagai daerah kini juga menuntut hal yang sama,” ujarnya menambahkan.

Hingga berita ini diterbitkan, tagar #DukungLirboyo dan #HormatiKiai serta #BoikotTrans7 ramai disuarakan oleh warganet di media sosial sebagai bentuk solidaritas terhadap dunia pesantren dan para ulama.