SAMPANG, MaduraPost – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sampang, Edi Subianto mendorong Kepala Sekolah harus mampu melakukan inovasi yang bermanfaat kepada masyarakat. Namun memberikan pendidikan melalui Vokasi kepada peserta didiknya sendiri.
Menurut Edi Subianto, bahwa untuk meningkatkan motto pendidikan di Kabupaten Sampang dari semua jenjang sekolah dari kewenangan daerah, mulai dari tingkat TK, SD dan SMP, maka kami sudah melakukan langkah – langkah dengan ketegasan dengan melalui Surat Edaran (SE) untuk melakukan inovasi pihak sekolah.
Bahwa setiap sekolah wajib membuat inovasi oleh karena itu, inovasi yang akan di bangun sekolah diberikan kebebasan terhadap sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Sampang agar pihak membangun inovasi yang bermanfaat kepada masyarakat dan kepada siswa/inya sendiri.
“Kami sudah terima ada 388 sekolah inovasi yang sudah dibangun lembaga sekolah mulai dari tingkat TK, SD dan SMP. Ini adalah bukti bahwa lembaga – lembaga kami sudah mulai bergeliat untuk melakukan terobosan dengan inovasi langgan atau bertahap. Ini adalah upaya yang sudah kita dilakukan,” kata Edi, Kamis (25/8).
Edi mengaskan, kalau 388 sekolah ini belum lembaga sekolah ini juga kami akan evaluasi lembaga sekolah yang belum menampilkan inovasi perubahannya nanti akan kita melakukan evaluasi untuk dilakukan pendampingan agar bisa mengetahui kendalanya untuk membangun inovasi tersebut.
“Inovasi itu tidak harus mahal dan mewah tapi inovasi yang diharapkan kami inovasi bermanfaat untuk kepentingan masyarakat melalui pendidikan sekolah Vokasi yang diberikan keterampilan tertentu untuk peserta didiknya seperti sekolah yang sudah melakukan inovasi SMP 3 Banyuates Pigalipo Vertigal Gardim dan limbah popok, memanfaatkan limbah yang tidak terpakai di lingkungan sekitar menjadi barang yang bermanfaat kepada masyarakat,” tegasnya.
Edi menambahkan ada 388 sekolah yang sudah masuk kepada kami untuk melakukan inovasi. Namun ada tiga hal, pertama ada yang sudah dilakukan, kedua, ada yang uji coba dan ada ketiga yang masih perencanaan tapi sudah tidak masalah karena mereka sudah ide dan gagasan untuk melakukan inovasi.
“Harapan kami dengan melakukan perubahan tersebut, bahkan maka kemanfaatan yang dirasakan oleh masyarakat berdampak kepada sekolah itu sendiri sehingga sekolah tersebut bagaimana bisa menjadi sekolah rujukan di masyarakat sekitar,” pungkasnya.