Tabrak Pesepeda, Warga Sumenep Tewas Diduga Akibat Pengeroyokan

Avatar

- Jurnalis

Rabu, 30 April 2025 - 18:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LOKASI. Potret kamar jenazah RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, tempat M dilakukan autopsi oleh jajaran personel forensik Polda Jatim. (M.Hendra.E/MaduraPost)

LOKASI. Potret kamar jenazah RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, tempat M dilakukan autopsi oleh jajaran personel forensik Polda Jatim. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Warga Desa Batuputih Daya, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, meninggal dunia usai peristiwa pengeroyokan dirinya menabrak salah satu perempuan paruh baya (sebut saja B, red) di Jalan Pantura, Desa Sergang, Kecamatan Batuputih.

Insiden ini bermula pada Senin (21/4/2025), saat M (60) hendak berangkat kerja. Dalam perjalanannya ke tempat kerja, M mengalami nasib nahas.

M mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dirinya di massa warga setempat. Saat itu, M menabrak B yang tengah membawa sepeda engkol.

“Jadi kakek saya itu berangkat dari rumah sekitar pukul 06.00 WIB untuk bekerja. Tiba di TKP itu sekitar 06.30 WIB. Kemudian, di TKP ada perempuan agak tua mau ke sawah naik sepeda ontel tiba-tiba nyebrang tidak melihat ke belakang dan kena serempet oleh kakek saya,” tutur keluarga M bernama Ach. Zainul Hasan Arobi (27) di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, saat membawa janazah M usai dilakukan autopsi di rumah sakit tersebut, Senin (28/4/2025) malam.

Baca Juga :  Mathur Husyairi Gagal Untuk Periode Kedua, Kursi PBB DPRD Jatim Dapil Madura Diganti PKS

Setelah kejadian itu, kata Zainul, terjadilah adanya indikasi pengeroyokan oleh warga setempat.

Menurut penuturan Zainul, M sempat dilarikan ke Puskemas Dasuk dan dirawat di sana selama 1 hari, hingga akhirnya harus dirujuk ke RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, sebab mengalami pendarahan yang cukup parah.

Sementara B, dirujuk ke Puskesmas Manding. Kabar yang diterima Zainul, B juga sempat dibawa ke tempat urut di Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan.

Di sisi lain, di rumah sakit, M dirawat selama kurang lebih 1 Minggu hingga akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (28/4/2024), tepat adzan subuh atau sekitar pukul 04.06 WIB.

Baca Juga :  Ra Imron, Politisi Gerindra Distribusikan Ribuan Paket Sembako Untuk Warga Madura Terdampak Covid-19

“RSUD sebenarnya sudah menyarankan kakek saya untuk dirujuk ke rumah sakit Surabaya. Cuma dari keluarga kami itu tidak berkenan, inginnya di rawat di sini saja,” kata Zainul.

Hasil keterangan Zainul yang ia terima dari RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, M mengalami gagar otak.

“Jadi informasi yang saya dapat, kakek saya itu sampai keluar darah dari telinga, dan muntah darah saat di TKP. Sementara untuk hasil medis dari rumah sakit kami belum tahu, karena hasil autopsi masih akan keluar 3 hari lagi,” ucapnya.

Atas peristiwa yang dialami M, Zainul akhirnya melaporkan insiden tersebut ke Mapolres Sumenep pada Kamis (24/4/2025).

Sementara personel Lakalantas Polres Sumenep sudah mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP.

“Infonya, B yang ditabrak oleh kakek saya langsung dilarikan ke puskesmas juga saat itu, karena mengalami luka memar,” tuturnya.

Baca Juga :  Kemenag Sumenep jadi Atensi, Salat Terawih Dianjurkan di Rumah

Saat ini Zainul hanya ingin mencari keadilan atas meninggalnya M. Sebab menurutnya, masih banyak kejanggalan atas kematian M.

“Kalau cuma luka aspal itu nggak mungkin sampai separah ini. Soalnya wajah bagian kiri memar. Karena saat kejadian itu kakek saya masih sadar sebelum akhirnya mendapatkan pertolongan pertama,” terangnya.

Pantauan media ini di lokasi, M masih menjalani proses autopsi sebelum akhirnya dipulangkan untuk dikebumikan dirumah duka.

Sementara, saat kejadian, polisi sudah mengamankan barang bukti baik kendaraan yang dipakai oleh M serta sepeda engkol yang digunakan oleh B.

Zainul berharap, penegak hukum di Kabupaten Sumenep agar mengusut tuntas perkara ini.

“Korban yang memberikan pertolongan pertama kali kepada kakek saya adalah keluarga besar,” tandasnya.***

Penulis : Miftahol Hendra Efendi

Editor : Nurus Solehen

Sumber Berita : Redaksi MaduraPost

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

PN Sumenep Jatuhkan Vonis Berat kepada Legislator Asal Talango dalam Kasus Narkotika
Dinas Dinilai Lalai, Banjir dan Longsor Terus Ancam Kebonagung Sumenep
Kader Gerindra Raih Penghargaan Internasional di Kuala Lumpur Malaysia
Peringati Hari Kebebasan Pers Sedunia, AJI Surabaya Gelar Nobar dan Diskusi Film “Cut To Cut” di Sumenep
Denda Rp33 Juta Ditanggung Dani, PLN Bungkam soal Peran Benny dan Iksan
Kepala Desa Rajun Benarkan Warganya Diduga Menikah Lagi Tanpa Cerai Resmi
Kades Kangayan Jadi Tersangka, Diduga Gunakan Ijazah Palsu untuk Maju Pilkades 2014
Bursa Sekda Sumenep Menghangat, Yanuar Yudha Bachtiar Muncul sebagai Kandidat Berpotensi

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 11:04 WIB

PN Sumenep Jatuhkan Vonis Berat kepada Legislator Asal Talango dalam Kasus Narkotika

Selasa, 13 Mei 2025 - 17:58 WIB

Dinas Dinilai Lalai, Banjir dan Longsor Terus Ancam Kebonagung Sumenep

Minggu, 11 Mei 2025 - 09:21 WIB

Kader Gerindra Raih Penghargaan Internasional di Kuala Lumpur Malaysia

Sabtu, 3 Mei 2025 - 19:30 WIB

Peringati Hari Kebebasan Pers Sedunia, AJI Surabaya Gelar Nobar dan Diskusi Film “Cut To Cut” di Sumenep

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:46 WIB

Denda Rp33 Juta Ditanggung Dani, PLN Bungkam soal Peran Benny dan Iksan

Berita Terbaru