SUMENEP, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus menunjukkan keseriusannya dalam membangun generasi penerus yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat.
Upaya ini diwujudkan melalui Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Berpikir Kualitas, Bertindak Moralitas Menuju Indonesia Emas’, yang diselenggarakan pada Rabu (26/2) di Tanean Creative Hub, Sumenep.
Diskusi ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan, mulai dari Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep, pengawas sekolah, kepala satuan pendidikan, organisasi profesi guru, hingga komunitas belajar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tujuannya adalah untuk mencari solusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sumenep, sekaligus menanamkan nilai-nilai moral yang kokoh kepada para peserta didik.
Pendidikan Bukan Sekadar Pengajaran, Tapi Pembangunan Karakter
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Agus Dwi Saputra, dalam pemaparannya menegaskan bahwa pendidikan tidak boleh hanya berfokus pada pemberian materi pelajaran semata.
Menurutnya, pendidikan harus menjadi proses pembentukan manusia yang memiliki integritas tinggi serta berlandaskan nilai moral yang kuat.
“Kita tidak hanya ingin mencetak siswa yang pandai secara akademik, tetapi juga memiliki kepribadian yang berakhlak baik dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya,” ujarnya, Rabu (26/2).
Ia juga menyoroti pentingnya kesiapan para tenaga pendidik dalam menghadapi perubahan global yang begitu cepat.
Guru dan kepala sekolah dituntut untuk terus meningkatkan kompetensinya agar bisa membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21 yang lebih relevan dengan dunia kerja dan kehidupan sosial.
“Ketika kita berbicara tentang kualitas pendidikan, itu berarti kita harus memastikan bahwa lulusan dari Sumenep memiliki daya saing, kreativitas, serta kemampuan berpikir kritis yang sesuai dengan tuntutan zaman,” tambahnya.
Kolaborasi Menjadi Kunci Transformasi Pendidikan
Dalam diskusi tersebut, Agus juga menekankan bahwa peningkatan mutu pendidikan hanya bisa terwujud jika ada kerja sama antara berbagai pihak.
Tidak hanya pemerintah, tetapi juga sekolah, tenaga pendidik, dan masyarakat harus berperan aktif dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik.
Seiring dengan perkembangan teknologi digital, ia juga mengingatkan agar kemajuan ini tidak sampai menggeser nilai-nilai moral yang menjadi dasar dalam dunia pendidikan.
Menurutnya, pendidikan karakter harus menjadi bagian utama dalam sistem pembelajaran.
“Bukan hanya pintar secara akademik, anak-anak kita juga harus memiliki empati, integritas, serta rasa tanggung jawab sosial yang tinggi. Inilah esensi dari bertindak moralitas dalam dunia pendidikan,” jelasnya.
Langkah Nyata Mewujudkan Pendidikan Berkarakter
Sebagai tindak lanjut dari diskusi ini, Agus Dwi Saputra menekankan tiga langkah strategis yang harus segera diterapkan.
Pertama, inovasi dalam pembelajaran. Metode pengajaran perlu terus diperbarui agar lebih interaktif dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Kedua, penanaman nilai-nilai karakter. Pendidikan karakter harus diintegrasikan ke dalam kurikulum dan praktik sehari-hari di sekolah.
Ketiga, kolaborasi lintas sektor, sinergi antara pemerintah, tenaga pendidik, serta masyarakat diperlukan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adaptif dan berkelanjutan.
“Masa depan pendidikan ada di tangan kita semua. Mari kita bekerja sama dan terus berinovasi agar Sumenep menjadi pelopor pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga membentuk generasi yang berkarakter kuat,” tandasnya.***