PAMEKASAN, MaduraPost – Sejak Rabu (8/12) kemaren hingga kini massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pamekasan Menggugat (AMPM) masih menyegel pintu gerbang Kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021).
Selain itu mereka juga menyegel pintu gerbang keluar Rumah Dinas Bupati Pamekasan yakni Pendopo Ronggo Sukowati.
Hal tersebut merupakan buntut dari kekecewaan massa karena sampai saat ini Bupati Baddrut Tamam tidak menemui dan memenuhi tuntutannya.
Menurut Joni Iskandar selaku Korlap aksi menegaskan, kalau sampai hari ke dua ini Bupati Pamekasan dan jajaran OPD akan mengalami kelumpuhan atau kesulitan dalam menjalani aktivitasnya.
“Karena kami bersama masyarakat Pamekasan komitmen akan terus terus ada di depan kantor Bupati ini, sampai semua tuntutan kami dan masyarakat dipenuhi oleh Bupati,” tegasnya.
Ia berjanji pihaknya tidak akan peduli panas dan hujan menerpanya, ia akan terus menyegel dan menduduki Kantor DPRD dan Bupati tersebut.
“Demi tegaknya demokrasi di Pamekasan dan supaya masyarakat tidak dibodohi terus oleh mereka (Bupati dan DPRD Pamekasan, red),” pungkasnya.
Menambahkan apa yang disampaikan oleh Joni Iskandar, Abd Basit yang juga merupakan salah satu Korlap aksi menyampaikan kalau pihaknya dan masyarakat akan bergantian berada di depan Kantor Bupati selama 24 jam dalam setiap harinya.
“Itu hanya menunggu Bupati Pameksan untuk menemui kami secara lagsung untuk menjelasakan kendala diulurnya waktu pilkades di 74 Desa dengan anggaran yang sudah menyerap anggaran 20 persen,” cetusnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PMD Kabupaten Pamekasan saat menemui massa aksi memaparkan, bahwa anggaran pilkades tahun 2021 adalah 15,1 Miliar dan sudah terserap 20 persen dari anggaran tersebut.
” Untuk angaran pilkades mas, Itu sebesar 15,1 Miliar dan sudah terserap 20 persen dari anggaran APBD.” jelasnya.