PAMEKASAN, MaduraPost – Distributor resmi pupuk bersubsidi ‘Tani Murni’ di Wilayah Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, mengatakan bahwa stok pupuk daerah tersebut sudah kehabisan stok, sejak awal bulan 10 lalu.
“Sejak bulan 10 awal saya sudah tidak menjual pupuk karena stok sudah habis,” kata Bu Tris kepada MaduraPost beberapa pekan lalu.
Lalu mengapa Dinas Ketahanan Panganan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan membiarkan penyaluran dari Gudang penyanggah (GP) ke Distributor, padahal dengan seperti itu rawan dimainkan oleh mafia kios. Terbukti pada akkhir tahun ini petani sangat kesulitan mendapatkan pupuk subsidi tersebut.
Lemahnya pengawasan pupuk subsidi menjadi salah satu pemicu kelangkaan sehinga para mafia – mafia yang bermotif kios atau kelompok bebas memainkan harga hinga melampaui harga eceran tertingi (HET).
Selain itu beredar rumor bahwa semua Kios yang di suplay dari Distributor ‘Tani Murni’ masih dikenakan uang cash sebesar Rp 5 juta, hal ini diakui oleh Distributor Tani Murni.
“16 kios memang saya mintai Rp 5 jutaan, karena ada pupuk yang sudah masuk dalam gudang dikenakan kenaikan harga, sehingga saya meminta kebijaksanan ke kios-kios,” ucap Bu Tris.
Jika penyaluran pupuk tidak diawasi dengan benar sampaikan pun kelangkaan pupuk akan menjadi penyakit tahunan di wilayah Pamekasan yang hingga saat ini masih belum menemukan solusi.