Scroll untuk baca artikel
Headline

SPPG Al-Azis Palengaan Menyajikan MBG Tidak Layak, Guru : Terlalu Banyak Ambil Untung

Avatar
104
×

SPPG Al-Azis Palengaan Menyajikan MBG Tidak Layak, Guru : Terlalu Banyak Ambil Untung

Sebarkan artikel ini
Menu MBG dari SPPG Yayasan Al-Azis. Nomer 1 Menu Tanggal 22 Oktober Menyambut Hari Santri dan Nomer 2 Menu tanggal 27 Oktober 2025.

PAMEKASAN, MaduraPost – Realisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Satuan Pelayanan Penenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Al-Azis yang berlokasi di Dusun Kembang Desa Palengaan Daya Kecamatan Palengaan dikeluhkan oleh para guru.

Sejak awal SPPG Yayasan Al-Azis merealisasikan program MBG, menu yang disajikan sangat tidak layak. hampir setiap hari Menu yang disajikan berupa nasi putih, Tempe kering, Telor iris dikasih saos, sedikit sayur dan buah klengkeng tiga biji.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Sepeda Motor Raib Digondol Maling Saat Parkir di Pasar Srimangun Sampang

Tidak ada susu dalam menu MBG yang diberikan oleh SPPG Yayasan Al-Azis. Sehingga hal tersebut membuat para guru yang menerima progran MBG dari yayasan Al-Azis mengeluh.

“Menunya yang diberikan hanya seperti itu terus pak, Kami sudah beberapa kali menolak dan ingin bergabung dengan dapur lain, tapi kami dipaksa untuk menerima,” Kata kepala Sekolah yang namanya tidak mau disebutkan. Senin (27/10/25).

Baca Juga :  KPU Serahkan SK Usulan Pengesahan, Achmad Fauzi Wongsojudo-KH. Imam Hasyim Siap Pimpin Sumenep

Menurut Ust RK (inisial) SPPG Yayasan Al-Azis merupakan milik salah satu tokoh di Desa Palengaan Daya, Namun dalam realisasi program MBG yang didistribusikan dari dapur tersebut justru paling buruk se kecamatan Palengaan.

“Mitranya terlalu banyak ambil untung, Sehingga menu yang diberikan kepada siswa ya seperti itu, sangat tidak layak,” Kata RK.

Baca Juga :  Peduli Masyarakat Dampak Corona, PDAM Pamekasan Bersama Tidhar Dharma Cycling Club Salurkan Sembako

RK berharap agar realisasi MBG dari SPPG Yayasan Al-Azis bisa disesuaikan dengan juknis dan SOP dari BGN, Apabila hal tersebut tetap dibiarkan, maka banyak sekolah yang akan menolak MBG yang diberikan dari dapur tersebut.

“Kalau menunya tetap seperti itu, nanti pasti akan kami tolak, kasihan siswa,” Tegas RK.