PAMEKASAN, MaduraPost – Sejak hari Senin (6/12) hingga kini massa aksi dari Aliansi Masyarakat Pamekasan Peduli (AMPP) kembali duduki Kantor DPRD Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021).
Mereka (AMPP, red) berkomitmen untuk tetap bertahan sampai pihak DPRD Pamekasan dan Sekretaris Dewan (Sekwan) menemui dan memenuhi semua tuntutan mereka.
Diberitakan sebelumnya, bahwa aksi demonstrasi yang dilakukan oleh AMPP itu perihal Interplasi Mobil Sigap, Tanda Tangan Palsu, kedisiplinan anggota DPRD dan PAW Wabup Pamekasan.
Menurut Syauqi selaku Korlap aksi, pihaknya berharap DPRD setempat bisa bersikap profesional, layaknya wakil rakyat yang sebenarnya, wakil rakyat yang benar-benar pro rakyat, bukan wakil rakyat yang hanya memperotoli dan membodohi rakyat .
“Kita melakukan aksi ini dalam rangka ingin menyampaikan aspirasi kepada wakil kita selaku rakyat, tapi entah apa yang ada dalam benak mereka yang hingga kini tidak mau menemui kita selaku rakyat,” katanya.
Lebih lanjut Syauqi mengatakan, sungguh wakil rakyat yang keparat dan bangsat, karena selama dua hari ini, sebut Syauqi, mereka (anggota DPRD Pamekasan, red) tidak nampak batang giginya, apalagi orangnya.
“Kami yakin dan jelas bahwa mereka tidak berani terlebih ketua DPRD kabupaten Pamekasan untuk menemui kami, dikarenakan hawatir dan takut dipermalukan di depan umum,” lanjutnya.
Sebenarnya tuntutannya pihaknya, papar Syauqi, sangat sederhana dan simpel serta tidak sulit. Cuma kenapa, kata dia, mereka sampai sedemikian rupanya ngumpet dan ketakutannya?.
“Hal itu juga saya sampaikan kepada Pak Masrukin selaku Sekwan, saya yakin hasil rekomendasi Interpelasi Mobil Sigap itu tidak ada dan cuma akal-akalan dia saja yang bilang kalau berkas rekomendasinya masih keselip,” ungkapnya.
Masak iya berkas sepenting itu keselip, tambah Syauqi, padahal baru tahun lalu Interpelasi itu dilakukan, hal itu kata dia, terlalu ke kanak-kanakan alasannya. Kenapa tidak sekalian bilang, menurutnya, kalau berkasnya sudah dimakan kucing biar tambah kelihatan bohongnya.
“berkaitan dengan absensi anggota DPRD Kabupaten Pamekasan kami yakini pasti bermasalah, mengingat hingga saat ini Masrukin belum berani melengkapi absensi yang kami minta,” tambahnya.