SUMENEP, MaduraPost – Sistem Keamanan Pelayaran (SiKaPal), sebuah inovasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus menarik perhatian berbagai daerah di Indonesia.
Pada Kamis (24/1/2025), Pemkab Gresik melakukan kunjungan studi banding ke Pemkab Sumenep untuk mempelajari penerapan SiKaPal guna diadaptasi di wilayah mereka.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumenep, Indra Wahyudi menyampaikan, bahwa Gresik bukan satu-satunya daerah yang berminat mengadopsi teknologi ini.
Beberapa daerah lain, termasuk salah satu kota di Kalimantan, telah menyatakan minat serupa.
“Hingga saat ini, baru Gresik yang resmi menjalin kerja sama. Namun, ada kota di Kalimantan yang sudah mengonfirmasi minat mereka. Selain itu, Tuban, Lamongan, dan daerah lain juga mulai menunjukkan ketertarikan,” ungkap Indra saat acara studi banding Pemkab Gresik di Kantor Pemkab Sumenep, Kamis (24/1/2025) kemarin.
Ia optimistis bahwa teknologi yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2023 ini memiliki potensi besar untuk menjadi contoh bagi wilayah pesisir lainnya di Indonesia.
“Harapan kami, SiKaPal dapat diadopsi oleh lebih banyak daerah. Semakin luas penggunaannya, semakin besar manfaatnya untuk masyarakat pesisir,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman mengaku, rencana untuk mendorong implementasi SiKaPal di seluruh kota pesisir di kawasan Pantura Jawa.
Langkah ini dinilai penting untuk menciptakan konektivitas antarwilayah pesisir demi keselamatan pelayaran.
“Kami berharap teknologi ini bisa diterapkan serentak, tidak hanya di Gresik, tetapi juga di seluruh kawasan Pantura Jawa. Dengan begitu, keselamatan pelayaran rakyat bisa lebih terjamin,” jelas Achmad Washil.
Sebagai informasi, SiKaPal adalah teknologi yang dirancang untuk mendeteksi lokasi kapal secara real-time saat menghadapi situasi darurat di tengah laut.
Teknologi ini, yang mulai diterapkan pada 2023, telah dipasang pada 70 kapal, khususnya di wilayah pesisir Kabupaten Sumenep.
Dalam kondisi darurat, sistem ini memungkinkan kapal untuk mengirimkan sinyal ke Call Center 112, sehingga petugas dapat segera memberikan bantuan dengan cepat dan tepat.***