Sebelum Kembali ke Pondok Pesantren, Pastikan Santri Membawa Surat Keterangan Sehat

- Jurnalis

Kamis, 4 Juni 2020 - 15:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAMEKASAN, Madurapost.id – Menjelang kembalinya santri ke Pondok Pesantren di Pamekasan sudah mulai dekat, Pemkab Pamekasan keluarkan Surat Edaran (SE)

SE tersebut tentang Kembalinya Santri dan Penerimaan Santri Baru di wilayah setempat, upaya dalam pencegahan Covid-19, yang tertuang dalam nomor : 065/99/432.012/2020. Tertanggal 2/6/2020.

Dalam surat edaran tersebut, Bupati Pamekasan mengimbau santri yang ingin kembali ke pondok pesantren wajib mematuhi protokol kesehatan dalam mencegah penularan Covid-19 di pesantren.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Proyek TPJ di Desa Larangan Badung Pamekasan Diduga Menjadi Lahan Korupsi

“Dengan memakai masker, cuci tangan dengan sabun, dan pengecekan suhu tubuh, jaga jarak,” terang Baddrut Tamam dalam SE tersebut.

Santri, lanjut Baddrut dalam SE, diharuskan kondisi sehat, yakni dibuktikan dengan surat keterangan sehat bebas dari influenza, batuk dan sesak nafas dari pusat kesehatan di wilayah masing-masing.

Selanjutnya, pesantren diimbau untuk menyediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir. Sementara untuk santri diimbau untuk mengkonsumsi makanan yang bernutrisi.

Baca Juga :  MAN Bangkalan Mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Adha 1441 H

“Khusus untuk vitamin c, vitamin e dan masker akan disediakan Pemkab Pamekasan mulai dari bulan juli 2020 hingga akhir tahun anggaran 2020,” lanjutnya.

Imbauan tersebut dilakukan Bupati Pamekasan atas dasar ditetapkannya Kabupaten Pamekasan sebagai zona merah Covid-19.

Tercatat, sebanyak 20 warga Pamekasan telah terkonfirmasi positif virus tersebut, yakni 4 orang meninggal, 8 orang sedang dirawat dan 8 orang lainnya dalam keadaan sembuh.

Baca Juga :  Suara PPP Hilang di Kecamatan Pangarengan, Kader PPP Laporkan ke Bawaslu Sampang

“Santri yang mengalami gangguan kesehatan harus dikoordinasikan dengan puskesmas setempat, untuk dilakukan tindakan medis,” lanjut Bupati Pamekasan dalam surat tersebut. (Mp/rai/kk)

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Puskesmas Dungkek Gencarkan Sosialisasi Campak di Posyandu, Edukasi dan Leaflet Dibagikan
Pemdes Rekkerrek Pamekasan Geram, Lokasi Dapur MBG Diklaim Sepihak oleh Pihak Luar
Pelayanan Nikah Disoal, KUA Karang Penang Sampang Klarifikasi Soal Koordinasi dengan Desa
Sulit Urus Pernikahan, Warga Keluhkan Pelayanan Pj Kades Karang Penang Onjur Sampang
Makayasa Dapat Dukungan Bupati Sumenep, Target Serap 500 Tenaga Kerja dan Dorong IPM Lewat Industri Kretek
Dari Konter ke Agen BRIlink, Samhaji Hadirkan Layanan Perbankan di Pelosok Sentol Laok Sumenep
Pendapatan Transfer Menyusut, Fakta Foundation Desak Pemda Optimalisasi PAD Sumenep
Ini Makna Logo ‘Songennep Jaja Rajja’, Simbol 757 Tahun Kejayaan dan Kemandirian Sumenep

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:29 WIB

Puskesmas Dungkek Gencarkan Sosialisasi Campak di Posyandu, Edukasi dan Leaflet Dibagikan

Rabu, 16 Juli 2025 - 09:36 WIB

Pemdes Rekkerrek Pamekasan Geram, Lokasi Dapur MBG Diklaim Sepihak oleh Pihak Luar

Rabu, 16 Juli 2025 - 06:21 WIB

Pelayanan Nikah Disoal, KUA Karang Penang Sampang Klarifikasi Soal Koordinasi dengan Desa

Sabtu, 12 Juli 2025 - 19:10 WIB

Makayasa Dapat Dukungan Bupati Sumenep, Target Serap 500 Tenaga Kerja dan Dorong IPM Lewat Industri Kretek

Sabtu, 12 Juli 2025 - 18:33 WIB

Dari Konter ke Agen BRIlink, Samhaji Hadirkan Layanan Perbankan di Pelosok Sentol Laok Sumenep

Berita Terbaru

Puluhan nelayan pesisir madura didampingi aktivis menggelar audiensi dengan pihak petronas dan skk migas guna menuntut ganti rugi rugi rumpon mereka yang rusak akibat aktivitas dari seismik petronas (foto: dokumentas madurapost).

Ekonomi & Bisnis

Nelayan Pantura Madura Melawan, Petronas Terjepit Isu Rumpon

Senin, 14 Jul 2025 - 20:31 WIB