Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Sampah di Sumenep Tidak Terurus, DLH Berharap Tambahan Anggaran

Avatar
11
×

Sampah di Sumenep Tidak Terurus, DLH Berharap Tambahan Anggaran

Sebarkan artikel ini
Sejumlah warga yang bekerja sebagai pemulung memungut sampah di TPA Kecamatan Batuan Sumenep.

SUMENEP, MaduraPost – Produksi sampah di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, capai 28 ton per hari. Namun, dalam pengelolaannya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat masih menggunakan cara manual, yaitu dengan cara ditimbun.

Sebab itu, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang berlokasi di Desa Torbang, Kecamatan Batuan itu saat ini dalam kondisi memperihatinkan. Pasalnya, setiap hari jumlah sampah yang dibuang ke TPA mencapai 28 ton, dan kondisi sampah sudah mulai menggunung.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Pesan Kades Blaban Kepada Warga Penerima BLT Dana Desa

“Kita uruk mengunakan ekskavator, kemudian kita timbun,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (B3) DLH Sumenep, Agus Salam, pada media, Rabu (4/8).

TPA sendiri mempunyai luas 8 hektar, hanya saja belum ada aktivitas pengolahan sampah. Baik berupa pemilahan maupun pengelolaaan sampah agar menjadi barang yang bermanfaat.

Baca Juga :  RSUDMA Sumenep Ajak Masyarakat Jadikan Ramadan sebagai Momentum Kebaikan

“Hanya dimanfaatkan oleh pemulung,” terangnya.

Pihaknya mengaku, tidak adanya pengelolaan sampah secara maksimal itu bukan tanpa alasan. Sebab, jumlah anggaran yang dialokasikan untuk persampahan sangatlah terbatas, dan Agus tak berani menyebutkan nominal anggaran tersebut.

“Mau dikelola bagaimana, semua kembali lagi ke anggaran, anggaran di DLH itu terbatas. Kalau dibakar kan polusi, agar tidak menumpuk dan berbau ya ditimbun,” jelas dia.

Baca Juga :  Di HUT ke 1, Aliansi Wartawan Sampang Gelar Raker Perombakan Struktur Pengurus di Malang

Pihaknya meminta, agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dapat meningkatkan jumlah anggaran untuk pengelolaan sampah, baik dari alokasi anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) maupun anggaran pendapatan belanja negara (APBN), sehingga produksi sampah di Sumenep dapat dikelola dengan maksimal.

“Mudah-mudahan anggaran pengelolaaan sampah di DLH ditambah,” harapnya.