SUMENEP, MaduraPost – Produksi sampah di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, capai 28 ton per hari. Namun, dalam pengelolaannya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat masih menggunakan cara manual, yaitu dengan cara ditimbun.
Sebab itu, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang berlokasi di Desa Torbang, Kecamatan Batuan itu saat ini dalam kondisi memperihatinkan. Pasalnya, setiap hari jumlah sampah yang dibuang ke TPA mencapai 28 ton, dan kondisi sampah sudah mulai menggunung.
“Kita uruk mengunakan ekskavator, kemudian kita timbun,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (B3) DLH Sumenep, Agus Salam, pada media, Rabu (4/8).
TPA sendiri mempunyai luas 8 hektar, hanya saja belum ada aktivitas pengolahan sampah. Baik berupa pemilahan maupun pengelolaaan sampah agar menjadi barang yang bermanfaat.
“Hanya dimanfaatkan oleh pemulung,” terangnya.
Pihaknya mengaku, tidak adanya pengelolaan sampah secara maksimal itu bukan tanpa alasan. Sebab, jumlah anggaran yang dialokasikan untuk persampahan sangatlah terbatas, dan Agus tak berani menyebutkan nominal anggaran tersebut.
“Mau dikelola bagaimana, semua kembali lagi ke anggaran, anggaran di DLH itu terbatas. Kalau dibakar kan polusi, agar tidak menumpuk dan berbau ya ditimbun,” jelas dia.
Pihaknya meminta, agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dapat meningkatkan jumlah anggaran untuk pengelolaan sampah, baik dari alokasi anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) maupun anggaran pendapatan belanja negara (APBN), sehingga produksi sampah di Sumenep dapat dikelola dengan maksimal.
“Mudah-mudahan anggaran pengelolaaan sampah di DLH ditambah,” harapnya.