PROBOLINGGO, MaduraPost – Proyek konstruksi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan mengalami keterlambatan meski pengadaan dilakukan melalui sistem e-purchasing.
Sistem ini dikenal lebih efisien dalam proses pemilihan barang atau jasa dibandingkan dengan lelang konvensional, karena menghemat waktu sehingga pengerjaan proyek bisa segera dilaksanakan.
Wakil Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Pujianto, saat dikonfirmasi wartawan pada Rabu (18/12/2024), mengungkapkan bahwa metode pengadaan proyek di RSUD menggunakan sistem e-purchasing atau e-katalog.
Namun, ia menegaskan bahwa penetapan pemenang tender tetap diketahui oleh Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo.
“Pengumuman penetapan CV pemenang tetap diketahui pimpinan. Kami kan punya pimpinan di Pemda, yaitu Pj Bupati,” ujar Pujianto.
Ia juga menjelaskan bahwa salah satu penyebab keterlambatan pengerjaan proyek adalah proses perencanaan yang memakan waktu cukup lama.
Berbeda dengan dinas lain yang perencanaannya dilakukan sebelum tahun anggaran berjalan, perencanaan proyek di RSUD dilakukan di dalam tahun anggaran yang sama.
“Dari waktu perencanaan saja prosesnya sudah cukup lama, jadi pelaksanaannya juga ikut terlambat,” tambahnya.
Meski demikian, pihak RSUD berharap keterlambatan ini tidak berdampak besar terhadap kualitas hasil proyek.***