SUMENEP, MaduraPost – Menuju 11 hari bulan suci ramadhan 1441 H/2020 M, ratusan pemudik dari luar Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, masuk ke Kota Keris.
Hal itu disampaikan Kepala Satuan Lalulintas Kepolisian Resort (Kasatlantas Polres) Sumenep, AKP. Deddy Eka Aprianto, bahwa ratusan pemudik tersebut telah masuk ke Sumenep sejak awak bulan ramadhan.
“Kalau secara rinci jumlahnya, saya tidak hafal. Tapi yang jelas sampai saat ini sudah mencapai ratusan yang datang,” ungkap Deddy, saat ditemui di ruang kerjanya oleh media ini, Selasa (5/5).
Deddy menjelaskan, meski banyak para pendatang dari luar Madura ke Sumenep, baik pulang kampung maupun mudik, tentu sudah melalui protokol kesehatan.
“Semua diperbatasan Sumenep-Pamekasan kita check poin. Di Posko PAM Covid-19 para pendatang ditanyakan surat kesehatan dari tempat dia berasal,” terangnya.
Selain itu, para pemudik juga diminta untuk mengisolasi diri selama 14 hari di rumahnya, sebab telah termasuk Orang Dalam Resiko (ODR).
“Karena kan mereka datang dari zona merah juga, kembali ke zona. Artinya pihak Desa nanti juga mengimbau, untuk mereka mengisolasi mandiri,” jelasnya.
Kendati begitu, data para warga yang datang ke Sumenep, diketahui selain terdata oleh Satlantas Polres Sumenep, juga ada di Dinas Kesehatan (Dinkes) maupun tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.
“Selain kami mendata sudah sampai ratusan para pemudik ke Sumenep, Dinkes dan tim Covid-19 juga sudah mendata,” tuturnya.
Deddy mengakui, bahwa protokol yang dilakukan di Posko PAM Covid-19 sudah berjalan dengan baik.
“Alhamdulillah tidak ada kendala sampai saat ini. Karena mereka yang diperiksa sudah mengikuti aturan, seperti cuci tangan, disemprotkan disinfektan, pakai masker, check suhu dan lainnya, semuanya normal,” urainya.
Saat di lokasi Posko PAM Covid-19, petugas memeriksa mobil yang tak ber-plat M, sebab ditakutkan terindikasi Covid-19. Selain itu, kata Deddy, hanya dilakukan pengamanan arus lalulintas agar tidak terjadi macet.
“Kalau untuk pertamina, minyak, LPG, dan mobil pengangkut barang logistik tidak kami berhentikan,” tukasnya. (Mp/al/rul)