PUTR Sumenep Percepat Proyek Pengeboran Air Bersih di 13 Desa untuk Atasi Kekeringan

Avatar

- Jurnalis

Selasa, 11 Maret 2025 - 08:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEREMONI. Kepala Dinas PUTR Sumenep, Eri Susanto (kiri), saat menyerahkan secara simbolis program pengeboran kepada penerima di kantor setempat. (Istimewa for MaduraPost)

SEREMONI. Kepala Dinas PUTR Sumenep, Eri Susanto (kiri), saat menyerahkan secara simbolis program pengeboran kepada penerima di kantor setempat. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) telah menyepakati kontrak swakelola dengan 13 desa yang akan menerima bantuan pengeboran air bersih.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya mengatasi kekurangan air di wilayah terdampak kekeringan dan stunting tinggi.

Proyek ini didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), dengan tujuan memastikan masyarakat desa memiliki akses yang lebih baik terhadap air bersih.

Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) Dinas PUTR Sumenep, Dedi Falahuddin, menegaskan bahwa kelancaran proyek ini menjadi prioritas.

“Begitu kontrak ditandatangani, tim pelaksana harus segera bergerak mencari pekerja. Jangan sampai proyek ini terhambat hanya karena kendala klasik, seperti kurangnya tenaga kerja,” ujarnya pada Senin (10/3/2025) kemarin.

Langkah awal yang akan dilakukan adalah survei geolistrik guna menentukan titik-titik pengeboran yang memiliki sumber air layak.

Baca Juga :  Jadi Syarat Naik Jabatan, 59 ASN Disdik Sumenep Ikuti UKJJ

Dengan demikian, pelaksanaan proyek bisa lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Kepala Dinas PUTR Sumenep, Eri Susanto, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam memperbaiki akses air bersih, terutama bagi daerah yang rentan terhadap krisis air.

“Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga, khususnya di wilayah yang selama ini kesulitan mendapatkan pasokan air bersih dan memiliki tingkat stunting yang tinggi,” tuturnya.

Sebanyak 13 desa yang menerima manfaat proyek ini tersebar di berbagai wilayah, dengan 9 desa berada di daratan dan 4 desa lainnya di kawasan kepulauan.

Hal ini menunjukkan perhatian pemerintah dalam mengatasi ketimpangan distribusi infrastruktur, termasuk di daerah terpencil.

Baca Juga :  Tokoh Blatir Karang Penang: Selamat dan Amanah Untuk Anggota DPRD Sampang Periode 2024-2029

Setiap desa akan memperoleh dana sebesar Rp 475 juta, yang akan digunakan untuk membangun sistem pengeboran dan distribusi air bersih.

“Kami ingin memastikan proyek ini bisa segera digunakan oleh masyarakat. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, harapannya ketersediaan air yang lebih baik juga bisa membantu menekan angka stunting,” tambah Eri.

Keberadaan fasilitas air bersih ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan warga desa, terutama dalam hal kebersihan dan kesehatan.

Dengan akses air yang lebih mudah, masyarakat dapat menjaga sanitasi dengan lebih baik, sehingga risiko penyakit dapat ditekan dan kualitas hidup meningkat.

Meski proyek sudah berjalan, tantangan tetap ada, salah satunya adalah ketersediaan tenaga kerja. Dedi Falahuddin menekankan pentingnya kesiapan sumber daya manusia agar pekerjaan tidak tertunda.

“Belajar dari pengalaman sebelumnya, kami ingin memastikan proyek ini berjalan lancar tanpa hambatan akibat sulitnya mendapatkan tenaga kerja. Oleh karena itu, pelaksana harus segera memastikan tukang dan pekerja lainnya siap sejak awal,” tegasnya.

Baca Juga :  Darurat Sampah TPA Torbang, DLH Sumenep Dorong Pengadaan Mesin Pengolah Sampah

Selain memastikan infrastruktur terbangun, pemerintah juga berharap masyarakat desa aktif dalam menjaga dan merawat fasilitas yang diberikan. Dengan perawatan yang baik, manfaat dari proyek ini dapat dirasakan dalam jangka panjang.

Pemkab Sumenep terus berkomitmen untuk menangani permasalahan kekeringan dan kesehatan masyarakat dengan berbagai inisiatif.

Pengeboran air bersih ini menjadi salah satu wujud nyata dalam meningkatkan kualitas hidup warga desa.

“Kami akan terus mengawal proyek ini agar berjalan sesuai rencana. Dengan akses air yang lebih baik, kesejahteraan masyarakat bisa meningkat, angka stunting menurun, dan kesehatan warga menjadi lebih baik,” tukasnya.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Alih Fungsi Lahan Dituding Picu Banjir Berkepanjangan di Sumenep
Pergantian AKD ke PKDI, Ini Harapan DPMD Sumenep
Arinna Premium Hijab Buka Cabang di Surabaya
Kepala DKPP Sumenep Bangun Sinergi Ketahanan Pangan Lewat Pertemuan dengan SMSI Jatim
DKPP Sumenep Siap Awasi Kesehatan Hewan Kurban Jelang Iduladha 2025
BPRS Bhakti Sumekar Dorong Masyarakat Lebih Istiqomah Berqurban Lewat Tabungan Khusus
Kemudahan Tukar Riyal di BPRS Bhakti Sumekar, Yuk Simak!
Dibalik Seragam, Ada Luka: Polres Sampang Gelar Nobar Penuh Haru

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 09:06 WIB

Alih Fungsi Lahan Dituding Picu Banjir Berkepanjangan di Sumenep

Minggu, 18 Mei 2025 - 07:42 WIB

Pergantian AKD ke PKDI, Ini Harapan DPMD Sumenep

Jumat, 16 Mei 2025 - 09:37 WIB

Arinna Premium Hijab Buka Cabang di Surabaya

Kamis, 15 Mei 2025 - 11:13 WIB

Kepala DKPP Sumenep Bangun Sinergi Ketahanan Pangan Lewat Pertemuan dengan SMSI Jatim

Kamis, 15 Mei 2025 - 10:52 WIB

DKPP Sumenep Siap Awasi Kesehatan Hewan Kurban Jelang Iduladha 2025

Berita Terbaru