Scroll untuk baca artikel
Seni dan Budaya

PSM ke-9 Resmi Ditutup, Panitia Harap Semangat Seni dan Budaya Madura Terus Berkobar

Avatar
7
×

PSM ke-9 Resmi Ditutup, Panitia Harap Semangat Seni dan Budaya Madura Terus Berkobar

Sebarkan artikel ini
SAMBUTAN. Potret Ketua STKIP PGRI Sumenep, Asmoni, saat sambutan dalam penutupan PSM ke-9 di Lapangan Kesenian Sumenep. (M.Hendra.E/MaduraPost)
SAMBUTAN. Potret Ketua STKIP PGRI Sumenep, Asmoni, saat sambutan dalam penutupan PSM ke-9 di Lapangan Kesenian Sumenep. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Penyelenggaraan Pekan Seni Madura (PSM) ke-9 akhirnya mencapai puncaknya dan resmi ditutup pada Selasa (18/6/2025) malam di Lapangan Kesenian Sumenep.

Penutupan ini dilakukan secara simbolis oleh Ketua STKIP PGRI Sumenep, Asmoni, yang menyampaikan apresiasi atas semangat kolektif seluruh pihak dalam menyukseskan acara ini, meski sempat terganggu oleh kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Meski diguyur hujan pada beberapa hari pelaksanaan, agenda PSM 9 tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Seluruh rangkaian kegiatan berhasil diselenggarakan sesuai rencana, tetap membawa semangat pelestarian budaya sebagaimana yang menjadi misi utama penyelenggara.

Baca Juga :  Kerap Terjadi Penampakan, Misteri Bangunan Tua di Kalianget Sumenep

Penampilan grup musik dangdut lokal yang tergabung dalam PAMDAS (Pemerhati Artis Musik Dangdut Kabupaten Sumenep) menjadi penampilan pamungkas yang menutup rangkaian acara.

Kehadiran PAMDAS di panggung akhir PSM 9 seolah menjadi simbol bahwa seni rakyat masih menjadi denyut nadi utama dalam perkembangan budaya lokal.

Ari Firmansyah, Ketua Umum UKM Sanggar Lentera sekaligus mewakili panitia PSM 9, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dan mendukung kelangsungan kegiatan ini.

Baca Juga :  Kisah Dua Pangeran Putra Raja Pamekasan: Sebuah Tragedi dan Kehormatan dalam Sejarah Madura

Ia menekankan pentingnya kontinuitas acara semacam ini sebagai bentuk konkret pelestarian seni Madura.

“Kami berharap kegiatan ini dapat terus berkelanjutan dan berkontribusi terhadap pariwisata serta citra budaya Sumenep sebagai Kota Keris,” ujar Ari Firmansyah, Kamis (19/6).

Senada dengan itu, Asmoni juga menyoroti pentingnya menghidupkan kembali budaya lokal melalui kegiatan seni seperti PSM.

Ia menilai bahwa keberadaan even semacam ini sangat penting dalam memperkuat identitas Sumenep sebagai kota destinasi wisata berbasis budaya.

Baca Juga :  Copot Spanduk ‘2024 Ganti Bupati’, Tiga Kepala OPD Sampang Dipanggil DPRD

“Mahasiswa kami UKM Sanggar Lentera dengan terobosannya telah menunjukkan aksi nyata dalam menghidupkan kesenian dan kebudayaan di Kabupaten Sumenep,” kata Asmoni.

Ia juga mengajak seluruh pelaku seni untuk terus memberikan ide dan kritik membangun demi kemajuan PSM di masa mendatang.

Dengan berakhirnya PSM 9, semangat untuk menjaga dan merawat warisan budaya Madura kembali digaungkan.

Panitia menyatakan bahwa meskipun berakar dari tradisi, Pekan Seni Madura tetap membuka ruang bagi ekspresi seni yang lebih modern, inklusif, dan membumi.***