PAMEKASAN, MaduraPost – Salah seorang Tokoh Agama dan salah seorang Aktivis di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur angkat bicara serta sangat geram terhadap postingan akun Facebook Thariq Aziz Jayana.
Sebab statementnya itu sebuah pelecehan. Dan menurut Ustadz Minhaji, pembacaan Burdah atau Shalawat Nabi saat wabah yang terus memakan ribuan korban jiwa tersebut merupakan sebuah ikhtiar untuk mengatasi wabah tersebut.
“Dan yang jelas Shalawat itu adalah sebuah simbol Agama,” ujarnya, Selasa (27/7/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dipaparkannya lebih lanjut, kalau akun Facebook Thariq Aziz Jayana itu mempunyai pemahaman lain, justru kata Ustadz Minhaji, Thariq Aziz Jayana itu tidak mau istighosah.
“Kalau menurut saya dia (akun Facebook Thariq Aziz Jayana, red) tidak mau istighotsah merupakan korban pembodohan,” pungkasnya.
Sedangkan menurut Abdul Basit yang Aktivis dari Forum Aspirasi dan Advokasi Masyarakat (FAAM) mengatakan, orang yang berasumsi demikian itu merupakan bentuk dari pola pikir yang picik, bahkan menurutnya, statement yang tidak berdasar itu merupakan cara seseorang menampakkan kedangkalan cakrawala berpikirnya.
“Saya rasa lucu aja, kata anak muda sekarang kan kepo, kepo terhadap kegiatan ubudiya yang sudah jelas tidak ada larangan dari syariat dan para salafus sholeh,” ungkapnya.
Ya harus ngaji dulu lah, tambah Basit (sapaan akrabnya), karena jika ilmu agama seseorang sudah mapan maka tidak akan mudah menilai buruk terhadap apapun.
Diketahui, seperti pada pemberitaan sebelumnya, akun Facebook Thariq Aziz Jayana dalam postingan Facebooknya menyatakan pembacaan Burdah adalah sebuah kegiatan yang mempertontonkan kekonyolan yang riskan dan kebodohan.
