SUMENEP, MaduraPost – Membludaknya pasien Covid-19 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat menyediakan banyak tambahan ruang isolasi baru.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sumenep, Edi Rasiyadi mengungkapkan, jika penambahan ruang isolasi baru bagi pasien Covid-19 sudah dilakukannya sesuai dengan intruksi Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
Menurutnya, selain ruang isolasi yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, ada juga ruang isolasi yang dicanangkan Pemkab Sumenep di Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayah, Kecamatan Guluk-Guluk.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Terkait ruang isolasi baru yang di RSUDMA itu ada sekitar 39 tempat tidur, sudah kami persiapkan agar juga bersama tenaga kesehatan (Nakes)-nya aman,” terang Sekda Edi, saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, Selasa (6/7).
“Kita punya ruang isolasi diantaranya di Kecamatan Batuan, Rumah Isolasi Darurat Covid-19 (RIDC), tempatnya di gedung SKB. Kemudian di Ponpes Annuqayah juga ada, rencananya mau kita pakai lagi,” tambahnya.
Menurutnya, jika ruang isolasi di RIDC penuh, pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) bisa menjadi alternatif tertampungnya pasien Covid-19. Artinya, kata dia, pasien Covid-19 tidak harus di isolasi di rumah sakit saja.
“Kalau seandainya di Batuan penuh, maka bisa menggunakan yang Ponpes Annuqayah. Tetapi, dalam kondisi ringan kita minta bantuan Puskesmas,” jelasnya.
Sekda Edi memaparkan, adanya pasien di luar penderita Covid-19, bisa mendapatkan penanganan di Puskesmas. Itu pun, lanjutnya, pasien Covid-19 yang terkategori tingkat ringan.
“Karena kalau misal yang menderita penyakit ringan kemudian dimasukkan ke rumah sakit, bisa saja penuh. Jadi kemarin perintah dari Bupati, kalau ada yang kondisi ringan silahkan di Puskesmas atau di RIDC. Kecuali berat, baru ditaruh di rumah sakit. Untuk detailnya datanya, bisa ke Dinkes Sumenep,” pungkasnya.